BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Keris buatan empu di Desa Wisata Aeng Tongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, dijadikan souvenir resmi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Hal itu otomatis menjadi motivasi kuat bagi para empu di desa ini untuk terus melestarikan keris, budaya asli dengan filosofi tinggi tersebut.
Sebelumnya, Keris Indonesia sudah dikukuhkan sebagai warisan budaya dunia non-bendawi manusia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa, (Bahasa Inggris, red: United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization, disingkat UNESCO) di 2005.
Warga Jawa Timur musti bangga karena kerajinan asal Bumi Majapahit menjadi souvenir para delegasi negara-negara KTT G20.
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur, mengaku bangga atas capaian ini.
“Semoga keris dari desa Aeng Tongtong ini dapat merambah pasar ekspor dan semakin mendunia,” ungkap Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Kota Surabaya, Rabu (16/11/2022).
Khofifah meyakini, usai perhelatan KTT G20, nama Desa Wisata Aeng Tongtong, dengan produksi keris, Kabupaten Sumenep juga akan semakin terangkat.
Apalagi, 2014 lalu, desa ini juga dinobatkan oleh UNESCO sebagai satu-satunya desa wisata dengan empu keris terbanyak di dunia.
Ada dua gelar diraih desa ini. Pertama, Desa Aeng Tongtong memecahkan Rekor MURI dengan jumlah Empu Keris Terbanyak di dunia. Kedua, dinobatkan sebagai Juara I ADWI 2022 Kategori Daya Tarik Pengunjung.
Menurutnya, karya seni dari Desa Aeng Tongtong ini sangat istimewa karena hasilnya halus, detail, dan indah baik keris maupun warangka atau sarungnya.
Selain itu, tahapan proses yang terbilang sangat rumit menjadikan waktu pengerjaan sebilah keris pun cukup lama.
Aktivitas warga Desa Aeng Tongtong membuat keris merupakan warisan turun temurun leluhur yang seorang empu, pembuat keris. Dan hingga kini keberadaan empu dilestarikan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
