Seni Budaya

BKKBN Jatim Turunkan Stunting Via Budaya Wayang Kulit

47
×

BKKBN Jatim Turunkan Stunting Via Budaya Wayang Kulit

Sebarkan artikel ini
BKKBN Seni Wayang kulit
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati (kebaya Putuih) saat foto bersama di acara gelar wayag kulit

BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Bagaimana bisa menurunkan stunting melalui seni budaya Wayang Kulit ?

Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur ternyata menggunakan media seni untuk sosialisasi stunting.

Scroll untuk melihat berita

Kali ini, dengan lakon Tumurune Wahyu Katentreman, wayang kulit ini dipimpin ki dalang, Warseno Slenk.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati menegaskan dengan pengetahuan maka sikap dan perilaku akan berubah.

Sehingga percepatan penurunan stunting bisa direngkuh. Wayang kuli ini menyasar segmen usia menengah.

“Kita melihat di beberapa daerah senang dengan wayang kulit, dan siapa dalangnya, dipilih Ki Warseno Slenk, sehingga sosialisasi bisa mengena di masyarakat,” kata Erna pada di halaman kantor BKKBN Jalan Airlangga nomor 31-33 Surabaya, Sabtu (17/12/2022).

Erna optimis segala upaya percepatan penurunan angka stunting di 2024 menjadi 14 persen akan dapat tercapai.

“Percepatan penurunan stunting di Jawa Timur guna mempersiapkan generasi muda yang berkualitas, sehat dan cerdas di masa yang akan datang,” ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Erwin Astha Triyono, mewakili Gubernur mengatakan sesuai data BPS Jawa Timur, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur 2022 mencapai 72,75.

Di mana ada tiga poin penting dalam pembangunan IPM, yaitu pendidikan, kesehatan dan angka harapan hidup.

“Dari aspek kesehatan, Nasional dan Jawa Timur ada PR yaitu stunting, karena kalau kita tidak bisa menyelesaikan stunting maka negara ini tidak bisa membuat individu yang punya daya saing dan punya keunggulan,” jelas Erwin.

Mau tidak mau hari ini, semua harus memperbaiki kualitas masyarakat dengan ilmu pengetahuan.

Pada prinsipnya stunting itu bisa dicegah. Kalaupun sampai terjadi biasanya ada kesalahan dalam pola asuh.

“Ada dua intervensi yang kita usulkan yaitu intervensi spesifik dan sensitif. Kami titip ke dalam program pemerintah tentang intervensi ini,” ungkapnya.

Yang pertama, bagi anak remaja putri atau ibu hamil jangan sampai terkena anemia atau kurang darah dan bagi ibu hamil didorong untuk mendapatkan akses kesehatan untuk periksa kesehatan dan bagi orang tua yang punya balita didorong untuk aktif ke posyandu dan bagi kedua orang tua baik bapak dan ibu harus mendapatkan informasi kesehatan yang sama.

Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur, Kusnadi, mengatakan perangkat BKKBN mengumpulkan ibu-ibu dan bapak-bapak tidaklah mudah. Sarana atau alat untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat melalui media-media budaya tradisional penting dilakukan.

“Hari ini, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur menunjukkan kepada kita budaya tradisional wayang kulit masih efektif mengumpulkan masyarakat,” kata Kusnadi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *