Sejarah

Museum Hasyim Asyari Jombang Dibuka untuk Umum, Koleksinya Bikin Merinding

61
×

Museum Hasyim Asyari Jombang Dibuka untuk Umum, Koleksinya Bikin Merinding

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) resmi membuka Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) di Kabupaten Jombang untuk umum.

Sejak diresmikan Presiden Jokowi pada 19 Desember 2018 lalu, ditutup selama pandemi Covid-19, dan baru kali masyarakat umum bisa mengunjungi.

Scroll untuk melihat berita

Asisten Edukator Minha Devan Firmansyah mengatakan, dibukanya museum 4 lantai ini sudah sejak 10 Juni 2022 lalu.

Sehingga masyarakat kini bisa mengetahui berbagai sejarah peradaban Islam di Indonesia.

“Ini sudah bukan uji coba lagi, melainkan dibuka untuk umum secara permanen. Untuk jadwal bukanya setiap hari Mas, tidak ada libur. Dibuka dari jam setengah sembilan pagi hingga ditutup sekitar pukul setengah empat sore,” ujar Devan kepada wartawan, Sabtu (23/7/2022).

Terkumpul ada 250 macam koleksi di museum kawasan wisata religi Makam Gus Dur ini. Di lantai pertama Devan menyebut ada 120 koleksi masa pergerakan Nasional di Indonesia pada abad 17 hingga 19.

Sisa koleksi berdasarkan lini masa peradaban lainnya, berada di lantai 2 dan lantai 3.

Meskipun telah dibuka secara umum, kata Devan pengunjung masih diperkenankan untuk mengakses kawasan museum di lantai pertama saja. Hal ini dikarenakan lantai dua dan lantai tiga masih ditutup.

“Jadi penataan koleksi di museum lantai 1 hingga 3 ini, menyesuaikan lini masa atau time line lah istilahnya. Tapi sementara ini yang ready cuma di lantai satu saja, lantai dua dan tiga ditutup karena masih penataan ruang dan koleksinya,” jelasnya.

Antusiasme para pengunjung setelah dibuka ini, begitu tinggi. Mereka berasal dari berbagai kalangan dan daerah. Pengunjung luar Jombang pun datang, luar Jawa.

“Alhamdulillah, antusias pengunjung luar biasa besar. Terbukti dari jumlah statistik pengunjung yang datang ke Museum ini ratusan. Itu setiap hari, ada pengunjung yang dari instansi pendidikan atau pesantren di Jombang hingga pengunjung para ziarah yang datang dari Makam Gus Dur,” katanya.

Kata Devan, para pengunjung tidak perlu khawatir penjelasan benda koleksi di museum ini, sebab kini tersedia tenaga pemandu gratis yang siap menjelaskan seputar benda-benda di dalam museum.

“Masuknya dan guide ini gratis bagi pengunjung. Nanti para guider ini yang menjelaskan seluk beluk dan sejarah benda museum selama di area kawasan museum,” tandasnya.

Museum ini didirikan di lahan milik Pemkab Jombang seluas 4,9 hektare. Kawasan depan pengunjung disajikan koleksi benda bersejarah peradaban Islam di Indonesia. Bahkan ruangannya terasa sejuk karena berbagai sudut ruangan dipasangi air conditioner (AC).

Sebelum memasuki ruangan yang luas, para pengunjung akan melewati dua ruangan terlebih dahulu. Ruangan pertama bernama ruang KH Hasyim Asy’ari, sosok pendiri Nahdlatul Ulama dan kedua, ruang seni tradisi.

Selanjutnya, para pengunjung akan memasuki ruangan lantai pertama. Di sana kini terdapat 120 benda koleksi museum tentang jaringan keislaman di Nusantara yang membentang pada abad XI sampai XIX.

Pantauan di lokasi pada, Sabtu (23/7/2022) ini terdapat, belasan pengunjung masuk Museum. Mereka berasal dari berbagai kalangan, baik dari santri hingga masyarakat umum dari berbagai daerah.

Salah satu pengunjung Saiful Nasikhin (20), mengaku, jauh-jauh dari Lamongan hanya untuk berziarah ke makam Pahlawan Nasional KH Abdurrahman Wahid sembari mengunjungi Museum KH Hasyim Asyari ini. Dia baru kali pertama bisa mengunjungi Museum setelah ditutup dua tahun selama pandemi.

“Niat pertamanya tetap ziarah makam, kedua, dari dulu ingin ke Museum KH Hasyim Asyari ini. Menurut saya sendiri tentang Museum ini yakni bagus dan bisa dijadikan tempat untuk menambah wawasan tentang sejarah peradaban Islam di Indonesia,” akunya di sela, melihat koleksi di Museum ini.

Menurut Syaiful, koleksi di Museum ini cukup informatif. Dia akhirnya bisa memahami sejarah peradaban Islam di Indonesia hanya sekilas membaca dan mendengar penjelasan guide.

“Saya tadi di ruangan pendiri NU KH Hasyim Asyari. Di sini banyak benda koleksi yang sudah ada narasi penjelasannya. Kalau yang paling menarik saya ketahui yaitu keberadaan prasasti ini,” imbuhnya.

Sekadar diketahui bahwa, bangunan 4 lantai Museum KH Hasyim Asyari ini dibangun sejak 2014 – 2017 silam.

Memakai anggaran Kemendikbud Ristek senilai Rp65 miliar. Museum telah diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2018 lalu.

Museum ini merupakan satu bangunan dengan konstruksi empat lantai. Bangunan tampak dari luar menjulang tinggi.

Di sini di lantai 1 hingga ke-3 sebagai tempat berbagai benda koleksi peradaban Islam di Indonesia. Sementara di lantai 4 dijadikan sebagai kantor.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *