Sejarah

Di Situs Mbah Blawu Jombang, Arkeolog Sebut Bangunan Tak Lazim

70
×

Di Situs Mbah Blawu Jombang, Arkeolog Sebut Bangunan Tak Lazim

Sebarkan artikel ini
Situs Mbah Blawu
Penampakan hasil ekskavasi tahap dua situs Mbah Blawu di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Sejatinya proses ekskavasi tahap II situs Mbah Blawu Jombang, Jawa Timur, sudah rampung pada 21 Oktober lalu. Namun diperpanjang 2 hari untuk pembersihan, mulai 24-25 Oktober 2022.

Tim dari Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur, menyebut bahwa bangunan tersebut tidak lazim, setelah melihat struktur yang tampak dari situs yang terletak di Desa Sukosari, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini.

“Untuk penampakan pola strukturnya, sejak Kamis lalu selesai. Selanjutnya, fokus di kotak sekelilingnya, sekaligus perpanjangan waktu untuk pembersihan. Setelah diteliti bangunan candi pemujaan ini memiliki struktur yang tak lazim,” ujar Pahadi Arkeolog BPK XI Jawa Timur Senin (24/10/2022).

Kata Pahadi, terdapat struktur sayap berbentuk huruf T di semua sisi, timur, selatan, barat, dan utara. Masing-masing struktur sayap tersebut, memiliki panjang 3,3 meter dan lebar 4,2 meter.

Sementara yang huruf T, terbentuk dari dinding bata merah. Ukuran batanya pun tak sama pada umumnya. Yakni memiliki ketebalan 80 cm.

Sehingga terdapat ruangan di tengahnya seluas 4 meter persegi. Namun disayangkan Pahadi, sayap sisi timur ditemukan sudah rusak parah. Ketinggian struktur utama maupun sayap candi itu tersisa 130 cm.

“Kalau struktur pola utamanya sangat wajar, hampir semua candi berbentuk kotak. Di Blawu ini ada pola struktur keluar yang tiap sisinya ada pola huruf T. Ini artinya tidak lazim. Kita tidak tahu apakah itu ciri tertentu, kita masih kumpulkan data. Tapi beberapa hasil ekskavasi di Jawa Timur struktur candi berpola huruf T di semua sisi belum pernah ditemukan,” jelas Pahadi.

Hal yang tak lazim lainnya adalah tidak ditemukan tangga masuk ke dalam candi. Pahadi, mengatakan jika candi di Situs Blawu disebut pemujaan kenapa tidak adak trap tangga untuk memasuki bagian utama dari candi.

Menurutnya, candi pemujaan sebagian besar memiliki trap tangga untuk memasuki bagian dalam candi. Di mana di dalam bangunan candi utama itu terdapat garba graha atau tempat pemujaan dilakukan.

“Candi ini tidak ada tangga naiknya. Kita hanya berasumsi, mudah-mudahan nanti kita dapat data dukung lainnya. Bahwa memang candi ini tidak untuk dinaiki. Artinya kalaupun untuk acara pemujaan atau pendarmaan dan lain-lain, asumsi kita adalah hanya pemimpin agama saja yang boleh menaiki candinya untuk melakukan ritual. Atau malah mungkin pemimpin agama pun hanya di bawah, tidak sampai ke atas. Jadi mungkin ada upacara khusus yang dilakukan di bawah candi,” kata Pahadi.

Pahadi belum bisa memastikan arah hadap candi, tahun pembuatan candi dan sebatas perkiraan karakter bata candi.

“Periodesasi kita gak berani jawab karena spekulasinya terlalu besar. Hanya dimensi bata. Jadi kemungkinan memang di pramajapahit. Cuman eranya kita belum tahu, abad ke 9 kash, abad ke 10 atau abad ke 11 kita belum bisa berkomentar terkait itu,” ucapnya.

Kata Pahadi, tim ekskavasi juga menemukan potongan arca pada Jumat (21/10/2022) lalu. Fragmen arca ditemukan saat penggalian sebelah utara candi berukuran 23 x 12,5 cm. Bentuknya hanya tersisa dada hingga perut, dua tangan tersisa bahu hingga bagian atas sikut.

“Kondisinya sudah aus, tidak ada ornamennya. Kalau dilihat bentuk lengannya seperti ada kelat bahu, tapi kondisinya aus sekali. Kita tidak bisa menginterpretasi arcanya tokoh apa,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Jombang Bambang Rudy menjelaskan saat ini sebatas koordinasi menyoal hasil ekskavasi situs Mbah Blawu.

“Soal hasil, kami belum terima laporannya. Soalnya masih besok ya, hari terakhir dari perpanjangan waktunya. Jadi kita masih saling koordinasi, soal hasil dan saran-saran dari BPCB Jatim soal situs ini ke-depannya mau ditindaklanjuti seperti apa,” katanya.

“Kalau soal pengamanan situs ini, sudah kami upayakan dan menujuk jupelnya,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *