BERITABANGSA.COM-JOMBANG- Jalan rusak akses ke kampung kediaman Bupati Jombang Mundjidah Wahab, ditanami belasan pohon pisang oleh warga setempat.
Hal itu sebagai wujud protes akan janji perbaikan yang tak kunjung dilaksanakan.
Salah warga setempat Aris mengatakan aksi warga itu untuk menagih janji setelah tiga tahun tak ada perbaikan jalan.
“Tiga tahun lalu dikabarkan dana perbaikan sudah ada. Namun sampai saat ini belum ada tindakan sama sekali. Kami sudah tidak tahan lagi, makanya kompak melakukan penanaman pohon pisang,” ujarnya kepada Beritabangsa.com pada, Senin (31/1/2022) pagi.
Aksi warga tersebut diketahui pada, Minggu (30/1/2022) siang kemarin. Sedikitnya belasan pohon pisang yang ditanam diberi tulisan berisikan sindiran.
Tidak ada tujuan lain kata warga agar pemerintah melalui dinas terkait segera menindaklanjuti kerusakan jalan setempat.
“Padahal sering kami laporkan terkait kondisi jalan ini. Beberapa kali sudah kita laporkan, entah melalui Desa dan PU langsung. Tapi masak kampungnya Bupati Jombang sendiri tidak bisa melakukan perbaikan jalan rusak yang luasnya cuma sekitar 100 meter-an ini,” katanya.
Menurut Aris, pohon pisang yang ditanam bersama warga setempat tidak akan dibersihkan sebelum adanya tindakan atau kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Jombang.
Di pohon pisang ditulisi ditempeli kartu bertuliskan”barang siapa yang memindahkan pohon pisang tanpa izin warga akan dikenakan denda.”
“Kami tunggu saja respon pemerintah untuk menindaklanjuti kerusakan jalan ini. Karena berbahaya dan sering terjadi kecelakaan motor di sepanjang jalan rusak ini. Kita harapkan bagaimana, masyarakat luas yang melewati jalan ini bisa nyaman dan aman,” imbuhnya memungkasi.
Secara terpisah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Jombang, melalui Kepala Dinas PUPR Bayu Pancoroadi mengatakan terkait protes warga itu bukan wewenang PUPR.
“Bukan kewenangan PUPR Mas,” singkat jelas Bayu saat dikonfirmasi Beritabangsa.com melalui pesan WhatsApp.