Humanity

Ratusan Siswa MI Muhammadiyah Gelar Doa Bersama

54
×

Ratusan Siswa MI Muhammadiyah Gelar Doa Bersama

Sebarkan artikel ini
anak- anak pelajar bawa poster ungkapan duka cita untuk korban kanjuruhan

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Tragedi di stadion Kanjuruhan yang menewaskan 131 suporter Arema FC mengundang keprihatinan pelajar di Kota Surabaya.

Tak terkecuali pelajar Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah 5, Surabaya, yang menggelar renungan dan doa bersama untuk korban tragedi Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, pada Kamis (06/10/2022).

Scroll untuk melihat berita

Selain doa bersama, para pelajar ini juga menyerukan, suporter di Indonesia bisa berdamai agar kejadian Kanjuruhan tidak terulang lagi.

Ratusan pelajar Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 5 menggelar doa bersama dan renungan di sekolah di kawasan Jojoran, Surabaya.

Dalam acara renungan ini para pelajar membawa poster dan kertas yang berisi tulisan tentang unek-uneknya terkait tragedi Kanjuruhan dan masa depan sepak bola di Indonesia.

Seperti, “Turut Berduka Cita atas kejadian di Kanjuruhan, ”Duka Untuk Sepak Bola Indonesia”, “Tidak Ada Sepak Bola Seharga Nyawa” dan masih ada beberapa tulisan lainnya.

Selain itu, guru olah raga di sekolah ini juga memberikan pemahaman kepada para pelajar bagaimana menjadi supporter yang baik.

Diantaranya, memberi dukungan penuh kepada timnya namun tidak brutal dan anarkis.
Banyaknya korban jiwa yang diantaranya anak anak membuat pelajar ikut prihatin dan berduka, selain doa bersama, pelajar ini juga menyerukan agar suporter di indonesia tidak bermusuhan dan damai.

Bagi mereka , sepak bola adalah hiburan dan bukan untuk bertaruh nyawa karena rivalitas. Pelajar ini berharap pertandingan sepak bola bisa kembali aman dan nyaman untuk anak anak.

“Kami ikut berduka. Apalagi korbannya juga ada yang anak-anak. Mereka ikut nonton bersama orang tuanya, namun jadi korban, meninggal dunia di stadion. Kami semua sedih melihatnya,” ungkap Muhammad Ezha, salah seorang pelajar.

Kepala Sekolah MI Muhammadiyah 5 Surabaya, Umi Sarofah, menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Pihaknya juga memberikan edukasi kepada anak didik, bagaimana menjadi suporter yang baik, sehingga ke depan, menonton pertandingan sepak bola lebih menyenangkan, aman dan nyaman.

“Dan kami berharap insiden Kanjuruhan yang menelan korban jiwa ini tidak terulang lagi,” pungkasnya

Para pelajar ini berharap tidak ada lagi kerusuhan suporter seperti di Stadion Kanjuruhan Malang. Anak-anak ini masih ingin menonton sepak bola yang menghibur.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *