Humanity

Puluhan Pendeta se Indonesia Ziarah Makam Gus Dur di Jombang

55
×

Puluhan Pendeta se Indonesia Ziarah Makam Gus Dur di Jombang

Sebarkan artikel ini
Ziarah
Sejumlah Pendeta saat berziarah ke Makam Gus Dur di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang

BERITABANGSA.COM-JOMBANG- Peringatan hari Kemerdekaan Republik Indonesia, terus berlangsung selama bulan Agustus. Kali ini umat Kristen Protestan, dari seantero Nusantara ziarah ke makam pahlawan Nasional Gus Dur atau KH Abdurrahman Wahid, Minggu (21/8/2022) sore.

Sedikitnya 70 an lebih para pendeta dengan sebagian jemaatnya, melakukan ziarah makam KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

Scroll untuk melihat berita

Rombongan dua kendaraan bus yang dikawal mobil patwal dari Dirlantas Polda Jatim itu, tiba di halaman Pondok Pesantren Tebuireng sekira pukul 14.30 WIB.

Begitu menginjak tanah ponpes setempat, para rombongan serentak mengenakan seragam berwarna merah putih yang melambangkan kemerdekaan.

Kedatangan puluhan pendeta ini disambut ramah pihak Pesantren Tebuireng, tampak pula hadir Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfuz atau akrab disapa Gus Kikin.

Setibanya, mereka langsung mengawali acara ramah tamah atau silaturahim di gedung aula Yusuf Hasyim Ponpes Tebuireng.

Acara tak berlangsung lama, kemudian mereka langsung mengunjungi kompleks makam pondok pesantren Tebuireng.

Berada di kawasan ini, para pendeta bersama jemaatnya yang didampingi pihak pesantren, langsung melakukan tabur bunga. Dilanjutkan kemudian berdoa bersama di samping makam Gus Dur itu.

Ketua Majelis Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Pendeta Manuel Raitu mengatakan, maksud dan tujuan dari kunjungan ke Jombang untuk melakukan ziarah ke Makam Gus Dur serta silaturahim bersama pihak Ponpes Tebuireng.

“Kami senang berjumpa di sini, melakukan ziarah ke makam Gus Dur. Karena juga bertepatan dengan hari kemerdekaan ya, jadi kami memperingati juga dengan mengunjungi makam pahlawan dan mempererat silaturahim dengan pondok pesantren Tebuireng ini,” ujar Pendeta Manuel Raitu.

Kunjungan puluhan pendeta ke Ponpes Tebuireng, kata Manuel Raitu tidak lepas dari mengenang sosok pahlawan kemerdekaan bagi Indonesia maupun umat Kristen, yakni Gus Dur Presiden RI ke-4.

Mengenang sosok Gus Dur, secara singkat dijelaskan Manuel Raitu merupakan orang yang berjasa dan kuat dalam kehidupan bersosial. Sehingga, para pendeta sepakat untuk meneladani jejak Gus Dur dengan menjalin silaturahmi.

“Gus Dur adalah tokoh kebangsaan, tokoh perdamaian, tokoh rekonsiliasi para kehidupan umat beragama di Indonesia. Maka dari itu kami merayakan hari ulang tahun ke-77 Republik Indonesia, sebagai Gereja kami patut menyaksikan karya sosial dengan silaturahmi dan ziarah ke makam Gus Dur,” jelasnya usai takziah di Makam Gus Dur.

Sementara ia berharap dari selesai kegiatan tersebut, sebagai bangsa negara Indonesia bisa saling menjaga toleransi yang kuat dan baik. Selain itu negara Indonesia diharapkan bisa lebih berkembang dan maju besama bangsanya.

“Harapannya bisa terus saling silaturahmi untuk memperkokoh kehidupan antar ummat. Jadi ini yang kami lakukan untuk berelasi, berkomunikasi, dengan saudara-saudara lintas iman,” tandasnya.

Masih di tempat yang sama, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Abdul Hakim Mahfudz menilai jika kedatangan kegiatan tamu dimaksud merupakan suatu komunikasi yang bagus. Mengapa tidak dijelaskannya, bisa menjaga keharmonisan dalam berbangsa dengan baik antar agama.

“Ini suatu komunikasi yang bagus, menjaga persatuan antar agama. Jadi ukhuwah basariah itu untuk semua orang, bukan sekadar orang-orang Islam saja. Kita ajak semua orang untuk menjaga harmoni, ketenangan, ketentraman, kerukunan secara bersama-sama,” tutur Gus Kikin di Ponpes Tebuireng Jombang.

Kata Gus Kikin, kegiatan seperti silaturahmi maupun ziarah ke makam pahlawan, bisa ditingkatkan. Kenapa tidak ? Selain kerukunan sesama bangsa Indonesia yang baik, juga mengenang jasa pahlawan.

“Harapannya bagaimana kegiatan ini bisa ditingkatkan. Agar Indonesia ini menjadi negara yang tenang dengan masyarakatnya yang saling menjaga kerukunan, baik sesama maupun antar agama. Untuk jadi negara yang maju itu peluangnya sangat besar, dengan menjalin silaturahmi dan menjaga kerukunan kita bisa bersama begitu,” imbuh Gus Kikin.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *