BERITABANGSA.COM– JOMBANG – Iba dan prihatin nasib Mujib (62), orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang dipasung keluarganya di Dusun Candi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, warga ini memberi bantuan, Jumat (30/9/2022) pagi.
Sejumlah paket bingkisan berisi sembako, diserahkan. Kedatangan dermawan ini disambut keluarga Mujib, di halaman rumah.
Joko Fattah, salah satu warga ini mengaku sengaja mendatangi kediaman Mujib, selain silaturahmi juga menyalurkan bantuan. Bantuan mulai dari bahan pokok berupa beras, minyak, dan mi goreng.
“Kami merasa prihatin akan kondisi Pak Mujib, dan keluarganya minim perhatian pemerintah. Makanya kami berinisiatif memberi bantuan,” ujarnya.
Fattah mengaku tahu betul kondisi keluarga Mujib. Selain keluarga miskin mereka minim bantuan pemerintah desa, meski bertetangga dengan perangkat desa.
“Menurut keluarga Mujib, selama ini tidak pernah dapat bantuan. Padahal sudah pernah vaksin saat pandemi Covid-19. Sementara perangkat desa di sebelahnya kenapa kok tidak ada apa-apa,” jelasnya.
Selain membantu sembako, Fattah berusaha membantu biaya perawatan Mujib di RSUD Jombang. Betapa tidak, dia tak tega melihat video Mujib yang dipasung beredar di media sosial.
“Saya kasihan ya. Katanya selama dipasung tidak ada pengobatan atau perawatan. Dari pemerintah desa pun, tidak pernah memperhatikan. Kata anaknya, sempat ke balai desa minta surat pengantar pemeriksaan. Tapi tidak diberi dan jadi polemik,” paparnya.
“Kondisi keluarganya sangat krisis ekonominya. Pak Mujibnya masih dirawat di rumah sakit. Kami sangat prihatin banget, masak pemerintah tidak hadir. Kan jadi tanda tanya,” lanjutnya.
Sekadar diketahui, melihat kondisi Mujib (62) orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Dusun Candi, Desa Sidomulyo, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, membuat iba warga.
Mujib dipasung, kaki kiri diikat rantai besi. Ia hanya terbaring lemas di ruangan tak beratap. Kondisi ruangan, rusak dan tak layak pakai.
Sudah sepekan Mujib dipasung. Keluarganya, Evin Murjayanti, mengaku terpaksa dipasung lantaran sering kabur dan tidak ada biaya untuk pengobatan.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
