Opini

Politik dan Kemanusiaan: Menarik Benang Merah Pemikiran Gus Dur di Awal Tahun 2024

1211
×

Politik dan Kemanusiaan: Menarik Benang Merah Pemikiran Gus Dur di Awal Tahun 2024

Sebarkan artikel ini
Politik
Riyanto Riyadi

Oleh : Mas Riyanto Riadi (*)

Tahun 2024 telah tiba, dan suasana politik mulai memanas seiring adu visi misi dari berbagai tim sukses dan Pasangan Calon (Paslon). Namun, di tengah gempuran slogan-slogan dan janji manis, perlu diingat bahwa ada suatu nilai yang lebih tinggi dan universal dari politik itu sendiri: kemanusiaan.

Scroll untuk melihat berita

Guru besar bangsa, almarhum Abdurahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, telah memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya kemanusiaan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam dunia politik. Sebagaimana beliau ajar, pada dasarnya, setiap kebijakan politik dan langkah yang diambil seharusnya bertumpu pada upaya meningkatkan kesejahteraan dan martabat manusia.

Kemanusiaan tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai Pancasila yang telah menjadi dasar negara. Gus Dur, dengan kearifannya, mengajarkan bahwa dalam berpolitik, kita seharusnya tidak hanya berfokus pada kemenangan pasangan calon atau tim sukses, tetapi lebih jauh pada pemberdayaan dan perlindungan terhadap seluruh lapisan masyarakat.

Visi dan misi yang digaungkan oleh setiap Paslon seharusnya mencerminkan semangat untuk menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Ini bukan sekadar janji manis untuk meraih simpati pemilih, tetapi suatu komitmen untuk menjadikan kemanusiaan sebagai pangkal tolak dalam setiap kebijakan yang diambil.

Menghadapi tahun politik ini, kita sebagai pemilih memiliki tanggung jawab untuk menilai setiap program yang ditawarkan oleh masing-masing Paslon. Pertanyaannya bukan hanya sejauh mana mereka mampu meraih dukungan, tetapi sejauh mana mereka mampu membawa dampak positif bagi seluruh warga negara.

Mengutip kata-kata Gus Dur, “Politik adalah sarana ibadah.” Oleh karena itu, setiap tindakan politik seharusnya melayani dan memuliakan kemanusiaan, bukan sebaliknya. Di tengah hiruk-pikuk perdebatan dan ketegangan politik, mari kita jadikan kemanusiaan sebagai pilar kokoh yang menopang setiap langkah kita.

Sejatinya, politik dan kemanusiaan tidak bisa berdiri sendiri. Mereka saling berkaitan dan melengkapi. Saat politik dijalankan dengan semangat kemanusiaan, itulah politik yang sesungguhnya memberi nilai tambah bagi kehidupan bersama. Mari kita bersama-sama menjadikan tahun politik ini sebagai momentum untuk merefleksikan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap pilihan yang kita ambil.

(*) Penulis adalah Praktisi Pendidikan.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.id.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *