Pendidikan

Unusa Dukung Penelitian Dosen

45
×

Unusa Dukung Penelitian Dosen

Sebarkan artikel ini
dosen unusa
Tiga narasumber saat mengisi acara visiting profesor health faculty Scientific Update on healthy research

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Fakultas Kesehatan (Fkes) menggelar visiting profesor health faculty scientific update on healty research, pada Sabtu (05/11/2022).

Acara digelar di Auditorium Kampus B Unusa Tower dan digelar secara hybrid dengan menghadirkan tiga narasumber, Datin Sharida Fakurazi dari University Putera Malaysia (UPM), Dini Setiarsih, dan Devyana Dyah Wulandari, keduanya dosen Unusa.

Scroll untuk melihat berita

Dekan Fakultas Kesehatan Profesor Edijanto, menjelaskan melalui acara ini, Unusa, terlebih Fakultas Kesehatan ingin mengedepankan kejujuran dalam penelitian. Di mana kejujuran ini menjadi salah satu yang harus jadi prioritas saat melakukan penelitian.

“Karena dengan mengedepankan kejujuran membuat penelitian tersebut bisa dipertanggung jawabkan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, hal sebaliknya jika penelitian itu tidak jujur tidak akan bisa dipercaya oleh masyarakat,” ungkapnya.

Edi mengatakan banyak penelitian menggunakan manipulasi data yang membuat penelitian itu tidak valid.

“Banyak sekali, tidak hanya tingkat mahasiswa namun banyak penelitian dari S3 yang melakukan hal itu (manipulasi data, red),” bebernya.

Sedangkan, Wakil Rektor I Unusa, Kacung Marijan mengapresiasi yang dilakukan Fakultas Kesehatan yang membuat acara ini. Di mana Universitas nanti akan mempersiapkan laboratorium khusus untuk penelitian dosen Unusa.

“Kami mendukung sekali penelitian yang dilakukan dosen Unusa, sehingga kami akan mempersiapkan laboratorium sendiri untuk penelitian,” ungkapnya.

Sedangkan, salah satu narasumber, Devyana menjelaskan banyak penelitian yang bisa membantu masyarakat. Salah satunya, penelitian yang dilakukan terkait madu murni dengan madu vermintasi.

Dari penelitian, madu fermentasi bawang tunggal bisa disimpulkan, madu fermentasi lebih baik daripada madu murni.

“Dimana antidioksidan dalam madu fermentasi bawang tunggal lebih baik dibandingkan madu murni, ini yang membuat saya akan mematenkan penelitian ini ke depannya untuk bisa membantu masyarakat,” ucapnya.

Devyana menjelaskan, untuk melakukan penelitian harus mempersiapkan pohon penelitian. Hal ini untuk membantu dosen maupun mahasiswa dalam penelitian.

“Penerapan pohon penelitian ini membantu mahasiswa agar lulus tepat waktu,” ucapnya.

Profesor Sharida menjelaskan saat ini penelitian di bidang toksikologi yang komprehensif atau mengarah ke kesehatan. “Sehingga penelitian ini lebih mendalam dan cenderung mengarah pada kesehatan,” ucapnya.

Sedangkan Dini menjelaskan tentang riset terkini di bidang gizi molekuler yang didasarkan pada pendekatan gizi secara personal.

“Sehingga ke depannya dengan adanya kegiatan ini bisa memberikan manfaat untuk mahasiswa, dosen, prodi, fakultas kesehatan dan universitas,” ungkapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *