Surabaya, Beritabangsa.com – Salah satu teknik pembuatan batik adalah dengan cara dicelup. Teknik ini dinamakan dengan Teknik Batik Shibori.
Teknik shibori sendiri adalah proses pembuatan batik yang cukup sederhana, hanya memakai kain putih dan zat pewarna pakaian.
“Kita dari mahasiswa Unusa Prodi FGSD fakultas FKIP. Pembuatan batik ini adalah salah satu dari tugas UAS kita. Cara buatnya juga mudah kain putih dicelupkan pada air setelah itu diikat dilipat lalu dikasih air garam untuk menetralisir warnanya,” ungkap Imania Fani Maulida, mahasiswa aktif semester V fakultas FKIP Unusa.
Lebih jauh lagi, Andre Estiawan, Dosen PAUD & PGSD Universitas Nahdhatul Uluma’ Surabaya menjelaskan, Shibori adalah sebuah kesenian di Jepang dalam hal pewarnaan kain. Teknik pewarnaan dilakukan dengan mencelupkan kain pada zat pewarna alami dan memberikan ‘perlindungan’ pada bagian kain tertentu yang tidak ingin diwarnai. Teknik ini, perlindungan pada bagian tertentu dilakukan dengan melilit, melipat, atau mengikatnya dengan benang atau karet.
“Tekniknya dari Jepang dikembangkan di Indonesia, bisa di jahit bisa juga hanya di lipat-lipat, bisa berbentuk kotak ataupun segitiga,” kata Andre Estiawan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Studi (prodi) PGSD Universitas Nahdhatul Ulama’ Surabaya (Unusa) ini merupakan tugas akhir semester yang dilakukan diluar bangku kuliah. Kegiatan ini dilakukan untuk menumbuhkan karya seni yang dimiliki para mahasiswa.
“Ini adalah merupakan pengejawantahan hasil kuliah di kelas. Jadi, mereka bukan hanya berkutat di kelas saja, tapi harus berani keluar. Interpreneurship nya itu harus keluar. Yakni, inovasinya, kreatifitasnya semua harus dikeluarkan tidak hanya di kelas,” cetus Dr. Muhammad Thamrin Hidayat, M.Kes, Dekan FKIP Unusa.
Sebagai mana diketahui, Program Studi PGSD dari FKIP Unusa melaksanakan kegiatan UAS (Ujian Akhir Semester) di salah satu Mall Di Surabaya, yakni di Royal Plaza jalan Ahmad Yani No. 16-18 Ketintang Surabaya. Senin (20/01/2020). (AW)