Pendidikan

Pemkab Sidoarjo Gencarkan Program Job Matching BKK di SMK

91
×

Pemkab Sidoarjo Gencarkan Program Job Matching BKK di SMK

Sebarkan artikel ini
Job Matching
Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor Ali saat Mengunjungi Salah Satu Stand Pameran SMK di Sidoarjo

SIDOARJO- BERITABAGSA.COM– Upaya Pemkab Sidoarjo untuk menekan angka pengangguran terus dilakukan, salah satunya dengan menggandeng sekolah kejuruan atau SMK melaui program Job Matching Bursa Kerja Khusus (BKK) dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan.

SMK Muhammadiyah 2 Taman dibuka langsung oleh Bupati Sidoarjo H. Ahmad Muhdlor S.IP, Selasa pagi, (18/10/2022).

Scroll untuk melihat berita

Gus Muhdlor panggilan akrab bupati Sidoarjo berharap program tersebut akan efektif menekan angka pengangguran di wilayahnya.

Lebih lanjut, melalui sekolah SMK yang ada diharapkan angka pengangguran di Sidoarjo tidak akan bertambah bahkan berkurang.

“Saya berharap Organisasi Perangkat Daerah/OPD bersama-sama bergerak mewujudkannya. Bagaimana menciptakan 100 ribu lapangan kerja baru yang menjadi salah satu dari 17 program prioritasnya dapat diwujudkan,” kata Gus Muhdlor. Selasa (18/10).

“Program Job Matching BKK dan Penyuluhan Bimbingan Jabatan di sekolah kejuruan menjadi salah satu upaya menekan angka pengangguran,” imbuhya.

Gus Muhdlor mengapresiasi inovasi Disnaker Sidoarjo yang telah membuat program tersebut. Apalagi ia melihat program tersebut juga menggandeng industri.

Terdapat 16 industri yang digandeng dalam program tersebut. Hasilnya Job Matching menarik ribuan peserta dari lulusan SMK se Kabupaten Sidoarjo untuk ikut.

“Pendidikan SMK merupakan salah satu upaya pengentasan pengangguran yg cukup signifikan angkanya di Sidoarjo,” jelasnya.

Gus Muhdlor berharap keberadaan SMK saat ini relevan dengan zamannya. Sekolah SMK harus tahu apa yang dibutuhkan industri kerja saat ini.

Oleh karena itu, SMK jangan hanya terpaku pada kurikulum yang dibuat. Tetapi harus ada inovasi dan terobosan agar kurikulumnya didasarkan pada basis industri sekitarnya.

“Artinya, SMK harus mempersiapkan keahlian yang sesuai dengan industri di daerah itu,” urainya.

Gus Muhdlor menilai, zaman sekarang bukan hanya bicara tentang kompetensi, tapi juga bicara tentang networking di Sidoarjo.

“SDM Sidoarjo sangat tinggi dengan bukti indek pembangunan kita sudah di angka kurang lebih 80%, angka itu termasuk sangat tinggi di Indonesia, tetapi klo networking tidak di tata akhirnya juga percuma,” tuturnya.

Untuk itu Gus Muhdlor meminta sekolah harus memiliki netwoking yang kuat. Kepala sekolah atau guru harus juga mempersiapkan struggle (daya saing) bagi siswa-siswinya.

“Sikap pantang menyerah dalam memasuki dunia industri sangat dibutuhkan. Bukan hanya kompetensi maupun keahlian atupun skill yang harus dimiliki,” tandasnya.

“Selain itu harus diperkuat daya berjuang yang tahan banting agar tenaga kerja dari Sidoarjo tidak tergeser dari daerah lain,” lanjut Gus Muhdlor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *