Pendidikan

Cegah Kebakaran, Unusa Latih Warga Kampung Wisata Surabaya

74
×

Cegah Kebakaran, Unusa Latih Warga Kampung Wisata Surabaya

Sebarkan artikel ini
Unusa Pengmas APAR
Tampak warga yang melakukan latihan memakai APAR

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Untuk menekan dan mencegah angka kasus kebakaran di Kota Surabaya, khususnya di kawasan padat penduduk, memerlukan keterlibatan masyarakat, terutama dalam hal penanganan pertama kebakaran.

Melihat situasi tersebut, tiga dosen Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) dan beberapa mahasiswa dari Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3), S1 Keperawatan, serta S1 Kesehatan Masyarakat menggelar simulasi dan penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), pada Kamis (22/12/2022).

Scroll untuk melihat berita

Tim yang tergabung dalam Pengabdian kepada Masyarakat (Pengmas) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ini mengedukasi 30 warga Kampung Wisata Maspati, Bubutan, Surabaya, terkait langkah-langkah dalam menghadapi kebakaran di lingkungan padat penduduk.

Ketua Pelaksana Pengmas LPPM Unusa, Moch. Sahri mengungkapkan, kegiatan ini sebagai upaya pencegahan bahaya kebakaran, jika terjadi di wilayah Kampung Lawas Maspati, pencegahan ini dapat dilakukan oleh warga.

Menurutnya, edukasi penanggulangan dan cara penanganan musibah kebakaran ini sangat penting, agar tidak menjadi besar yang berefek pada kerugian besar di rumah-rumah warga dan lingkungan Maspati.

“Tujuan lainnya, agar masyarakat mengenal dan mengetahui bentuk-bentuk upaya pencegahan bahaya kebakaran, mampu memadamkan api secara tradisional dengan karung basah, mampu menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan mampu membedakan instalasi listrik yang buruk dan yang baik,” kata pria yang juga sebagai Dosen Prodi D4 Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) ini,

Sahri berharap, setelah mendapatkan pengetahuan dan cara mempraktikkan APAR, warga Kampung Lawas Maspati dapat memberi manfaat nyata bagi warga sekitar.

Beberapa bentuk pencegahan kebakaran itu antara lain memeriksa instalasi listrik dan kompor gas setiap rumah warga secara berkala, mencatat dan mendata setiap hal yang ditemukan pada saat pemeriksaan, meminta warga mengganti dan memperbaiki hal yang salah dan atau kurang baik, juga melaporkan hasil pemeriksaan dan pendataan kepada ketua RT dan RW.

“Harapannya bisa menekan angka dengan keterlibatan warga untuk mencegah. Kami juga berharap, warga yang ikut, dapat mengedukasi pentingnya upaya untuk pencegahan kebakaran, memberikan pemahaman kepada warga lain untuk terlibat aktif dalam pencegahan kebakaran dan mengajak warga lain untuk mengetahui dan mengenal penyebab kebakaran,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *