Pendidikan

665 Mahasiswa Unusa KKN di 29 Desa di Gresik

65
×

665 Mahasiswa Unusa KKN di 29 Desa di Gresik

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-SURABAYA- 30 hari membangun mimpi. Rasa, Karsa dan Tawa. Kalimat ini merupakan tagline KKN mahasiswa Unusa yang disampaikan oleh Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (Unusa), Achmad Jazidie, dalam pembukaan KKN bagi mahasiswa Unusa Rabu (20/7/22) di Auditorium Kampus B Lantai 9, Unusa Tower.

Sebanyak 665 mahasiswa Unusa mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022 di Kabupaten Gresik, tepatnya di dua kecamatan; Kedamean dan Driyorejo.

Pelepasan dilakukan Rektor Unusa, Achmad Jazidie, dan Kepala Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Gresik, Misbahul Munir.

Ke-665 peserta KKN akan ditempatkan di 29 desa di dua kecamatan itu dibagi dalam 32 kelompok terdiri dari 31 kelompok dari mahasiswa regular dan satu kelompok mahasiswa dari Bunda PAUD, didampingi oleh 62 dosen pendamping lapangan.

Dalam laporannya Ketua KKN 2022, Nur Masruroh, mengatakan KKN tahun ini adalah penguatan masyarakat bangkit pasca pandemi Covid-19 dengan program kerja meliputi bidang kesehatan, penguatan ekonomi, pendidikan dan teknologi.

Sementara itu Rektor Unusa, mengharapkan mahasiswa bisa berbaur dengan masyarakat untuk membangun beberapa hal seperti yang telah ditetapkan dalam bidang kerja masing-masing kelompok.

“Penentuan ini dilakukan guna membantu masyarakat Gresik untuk bangkit pasca pandemi Covid-19. Sebelum terjun ke masyarakat, mahasiswa harus memiliki rasa kedekatan dengan warga sehingga keempat program dari KKN ini bisa berjalan dengan baik,” terangnya.

Jazidie menjelaskan selama pandemi banyak masyarakat dipaksa untuk melek teknologi, kondisi ini membuat Unusa mengajak masyarakat untuk bisa melek teknologi.

“Terlebih tentang pembelajaran jarak jauh yang sudah dilakukan selama masa pandemi lalu, meskipun kini pandemi sudah mereda, namun teknologi ini terus dilakukan untuk membantu dalam dunia pendidikan,” ujarnya.

Mahasiswa KKN Unusa juga diharapkan dapat melakukan pendampingan kepada UMKM untuk memperoleh sertifikasi halal. Di mana sertifikasi halal ini sangat dibutuhkan usaha kecil menengah.

“Jadi pendampingan ini dilakukan mahasiswa bagi pelaku usaha kecil di sana untuk memperoleh logo halal,” terang Jazidie.

Masalah stunting juga menjadi salah satu hal utama yang akan menjadi sorotan mahasiswa KKN Unusa. Dengan pengalaman selama dua tahun mengatasi permasalahan stunting bersama dengan Unicef, Unusa yakin bisa menangani masalah tersebut.

“Masalah ini, menjadi masalah kita semua agar tidak ada lagi permasalahan stunting di desa yang menjadi sasaran KKN,” beber Jazidie.

Misbahul Munir, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Gresik mengatakan, masalah stunting menjadi tugas tersendiri bagi Pemerintah Kabupaten Gresik.

Melalui KKN mahasiswa Unusa, diharapkan bisa membantu menekan angka bayi yang mengalami stunting.

“Jadi sosialisasi ini bisa dimulai dari ibu hamil untuk menangani stunting di Kabupaten Gresik,” ucapnya pada Beritabangsa.com.

Selain stunting, permasalahan kesehatan lainnya, semisal banyak masyarakat Gresik yang belum divaksin.

“Dengan bantuan mahasiswa ini bisa menangani masalah vaksin ini kepada masyarakat model dengan pendekatan tersendiri,” ujar Munir.

Ia juga berharap kehadiran mahasiswa di lokasi KKN, juga dapat membantu pariwisata hingga ekonomi kreatif yang ada di Gresik.

“Ini sejalan dengan program dari Bupati Gresik, jadi ini membuat kami dengan senang hati menerima mahasiswa Unusa untuk KKN di Gresik,” terangnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *