Pemerintahan

Inflasi Terjadi Karena Belanja Tak Sesuai Kebutuhan Tapi Keinginan

51
×

Inflasi Terjadi Karena Belanja Tak Sesuai Kebutuhan Tapi Keinginan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat blusukan dan sidak ke Pasar Babat Lamongan

BERITABANGSA.COM– LAMONGAN – Pasca kenaikan harga BBM, satu hal kekhawatiran adalah naiknya harga bahan pangan dan kebutuhan pokok sehingga memicu inflasi daerah.

Salah satu cara adalah bagaimana masyarakat belanja tidak sesuai keinginan tapi sesuai kebutuhan.

Scroll untuk melihat berita

Demikian diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat blusukan dan sidak ke Pasar Babat Lamongan, kemarin siang.

Didampingi oleh Bupati Lamongan Yusronur Effendi dan jajaran Kepala OPD Pemprov Jatim terkait, Gubernur Khofifah mengecek langsung harga berbagai komoditas kebutuhan masyarakat di pasar.

Khofifah pun sempat berbincang dengan para pedagang, penjual bahan pokok, telur, cabai, daging ayam, hingga daging sapi. Bahkan, dia membeli secara langsung bahan-bahan kebutuhan pokok yang dijual di Pasar Babat Lamongan.

“Ini daging sapi satu kilonya pinten Bu? Masih standard nggeh Bu?,” tanya Khofifah.

“Hari ini sekilonya Rp 110.000 bu Gubernur. Harganya masih sama tapi pembelinya masih sepi,” tutur salah satu penjual daging sapi di Pasar Babat Lamongan.

Usai peninjauan, Gubernur Khofifah menyampaikan, pihaknya bersama tim ingin mengecek langsung harga di pasar, utamanya kategori volatile food atau bahan makanan yang rentan terhadap perubahan-perubahan suasana seperti kenaikan BBM. Ini penting, untuk mencegah dan melakukan antisipasi terjadinya inflasi di daerah.

Dari hasil sidak tersebut, diketahui kenaikan harga tidak terjadi di seluruh komoditas, bahkan beberapa juga mengalami penurunan.

“Kalau telur ternyata justru ada penurunan. Sedangkan daging ayam ada kenaikan Rp 4.000 di atas HET,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, bawang merah dan bawang putih terpantau mengalami kenaikan Rp2.000, selain itu harga daging sapi juga masih standard di harga Rp110.000 per kg-nya.

Dengan kondisi harga kebutuhan pokok di pasaran yang masih fluktuatif, umtuk itu Khofifah mengajak masyarakat khususnya para ibu – ibu yang berhadapan langsung dengan pemenuhan kebutuhan rumah tangga agar bisa lebih pandai dan cermat dalam mengatur keuangan rumah tangga.

“Jadi saya ingin mengajak semuanya, para ibu-ibu, emak-emak, pokoknya me- manage sebaik mungkin kebutuhannya agar lebih detail,” pesan Khofifah.

“Yang kita prioritaskan adalah bagaimana pemenuhan kebutuhan prioritas bukan atas dasar keinginan. Keinginan bisa banyak, tetapi kebutuhan harus sesuai dengan prioritas. Semoga Allah mencukupkan,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Gubernur Khofifah juga menuturkan bahwa pemerintah provinsi Jawa Timur menyiapkan skema untuk pemberian bantuan sosial ekonomi. Yang rencananya diberikan pada masyarakat terdampak kenaikan harga BBM.

“Insya allah kita akan memberikan bantalan sosial untuk masyarakat yang terdampak kenaikan BBM. Untuk sektor transportasi , pelaku UMKM, nelayan dan juga disabilitas,” tegas Gubernur Khofifah.

“Sekarang sedang kita matangkan, semoga segera final sehingga bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan BBM. Sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat agar inflasi di Jatim dapat kita kendalikan,” imbuhnya.

Sesuai data yang dirilis di laman Siskaperbapo Disperindag Jatim (per 6/9, pkl 14.00 WIB), tercatat kenaikan harga terjadi pada komoditas cabai, baik itu cabai rawit, cabai merah keriting dan cabai merah biasa.

Rata-rata kenaikan di seluruh Jawa Timur untuk komoditi cabai Rp 2.000 hingga Rp 3.000 atau setara 3 hingga 5% dari harga awal sebelum terjadi penyesuaian harga BBM.

Sedangkan komoditi lain seperti telur ayam, beras, minyak goreng dan sayur mayur terpantau stabil di beberapa wilayah.

“Dengan adanya harga yang fluktuatif kami mengajak kepala daerah untuk turut melakukan antisipasi bersama agar inflasi dapat kita kendalikan. Apa yang bisa kita lakukan bersama kita harus maksimalkan agar tidak sampai terjadi inflasi yang tak terkendali,” pungkasnya.

Sementara, Bupati Lamongan Yusronur Effendi menyampaikan bahwa harga kebutuhan pokok terpantau masih stabil. Kenaikan paling signifikan terjadi di komoditas Cabai yang harganya mencapai Rp 50.000 s/d Rp 65.000 per kg nya.

“Kita lihat tadi harga-harga masih stabil ya. Ada kenaikan antara Rp 1.000 sampai Rp 2.000 untuk beberapa item. Hanya cabai yang kita lihat memang cukup signifikan naiknya,” ungkapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *