Pemerintahan

Dapat Penghargaan, Dinkes P2KB Ciptakan Kondisi Sehat dan Selamat

64
×

Dapat Penghargaan, Dinkes P2KB Ciptakan Kondisi Sehat dan Selamat

Sebarkan artikel ini
P2KB
Kepala Dinkes P2KB saat menerima penghargaan oleh SekJen Kemenkes DR Kunto Wibawa

BERITABANGSA.COM-LUMAJANG – Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Lumajang, berupaya meningkatkan kemampuan pekerja untuk dapat mengenali risiko bahaya terjadinya penyakit atau kecelakaan yang mungkin bisa terjadi di lingkungan kerja.

Hal itu untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang sehat dan selamat agar dalam mendorong tercapainya produktivitas kerja yang lebih optimal.

Scroll untuk melihat berita

Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius, mengatakan kemampuan pekerja yang baik adalah dapat mengendalikan dampak lingkungan kerja, menggali potensi dan mendorong produktivitas.

“Bagi pekerja, kemampuan mengenali risiko bahaya dan mengendalikan dampak lingkungan kerja, dapat mendorong kondisi lingkungan kerja positif, sehat dan aman. Produktivitas naik, dan masyarakat nyaman memakai layanan Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang,” paparnya Sabtu (19/11/2022).

Kantor Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, tidak luput dari risiko terjadinya kecelakaan kerja. Maka upaya optimalisasi perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja segera diterapkan yakni kaidah-kaidah kesehatan dan keselamatan kerja (K3) sesuai amanah PMK nomor 48 tahun 2016 tentang K3 perkantoran.

“Ada tiga alasan mengapa K3 perlu diimplementasikan. Pertama, bentuk perlindungan hidup dan kesehatan di tempat kerja sebagai hak dasar pekerja,” terangnya.

Kedua, wujud tanggung jawab pemerintah menjamin tersedianya lingkungan kerja aman dan nyaman dalam manjalankann pekerjaannya.

Ketiga, upaya mencegah kerugian akibat menurunnya produktivitas akibat penyakit, kecelakaan/cedera/cacat, kerusakan/hilangnya asset dan menurunnya motivasi kerja.

“Implementasi K3 perkantoran di lingkungan Dinkes P2KB Lumajang, diawali dengan komitmen, dan kompetensi mengenali risiko bahaya sehingga tercipta lingkungan kerja yang sehat, bersih, aman, dan produktif,” tambahnya.

Agar ada daya ungkit, perlu dikemas dalam bentuk kegiatan terorganisir, sistematis dan kontinus, melibatkan semua elemen lingkungan Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, dan diberi label, Segar Berdaya. Akronim dari Sehat Bugar Bersih, Selalu Waspada dan Siap Berkarya.

“Dinkes P2KB Kabupaten Lumajang, membentuk Tim Segar Berdaya, menyusun instrumen penilaian segar berdaya, skrining lingkungan kerja, menyusun rencana tindak lanjut (RTL) dan melaksanakan kegiatan perbaikan sesuai RTL,” imbuhnya.

Kepala Dinkes P2KB, juga melakukan kegiatan analisa masalah, penyebab masalah, penyebab dominan, membuat alternatif solusi, lakukan perbaikan, komparasi dan evaluasi hasil dari target.

Daya ungkit itu indikatornya meningkatnya partisipasi aktif karyawan dalam kegiatan untuk menjaga kondisi sehat dan bugar aktivitas kerja, baik pemeriksaan di Posbindu Jumat manis, pemanfaatan ruang laktasi, kepatuhan mendukung kebijakan KTR, melaksanakan stretching di sela kerja, mengikuti pemeriksaan kebugaran karyawan, senam jumat pagi, dan memasang media promosi PHBS.

Bisa juga dicapai dengan meningkatnya pemenuhan sarana prasarana perlindungan keselamatan karyawan ; prokes, kotak P3K, stepnose di tangga, penyediaan kursi yang lebih ergonomis.

Terkait sarana, yakni lingkungan yang lebih bersih, ruang kerja lebih rapi, toilet yang lebih memadai, dan taman yang lebih tertata.

Dapat pula meningkatkan kemampuan karyawan mengenali potensi bahaya di tempat kerja melalui skrining lingkungan kerja.

Tidak ketinggalan terpasangnya APAR, rambu evakuasi, PSC 119, Pelatihan BHD, motivasi karyawan berupa apel pagi karyawan, rapat koordinasi Senin pagi, salat jamaah, selasa barokah, tausiyah Kamis pagi dan Jumat berbagi.

Dr Bayu berharap, semua kegiatan untuk peningkatan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi karyawan Dinkes P2KB Lumajang dalam Segar Berdaya, akan terus bertumbuh menjadi bagian dari budaya positif dan jadi referensi kreatif lain.

Seberapa banyak perangkat kebijakan diterbitkan, seberapa besar biaya yang disediakan, akan cenderung meredup, jika tidak ditopang komitmen semua elemen menuju yang dicita-citakan.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *