BERITABANGSA.COM– SURABAYA – Aksi tawuran antar kelompok suporter dan perguruan silat di wilayah Surabaya, terus terjadi.
Hal itu membuat Kepolisian Resort Kota Besar Surabaya, berpikir keras bagaimana mencegahnya.
Terkini, muncul ide bakal mendirikan rumah pendekar dan supporter.
Kepala Polrestabes Surabaya Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, menegaskan dalam kasus kerusuhan suporter terus diproses hukum.
Terkait aksi tawuran dua perguruan pencak silat di Surabaya, juga demikian. Tiga oknum pesilat dari perguruan pencak diamankan di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya.
“Kami masih dalami keterlibatan mereka. Saat ini, kami masih terus selidiki lagi,” tuturnya.
“Termasuk kasus suporter yang bikin rusuh kami akan menindak tegas oknum yang nantinya terbukti melakukan aksi pengerusakan,” imbuh Yusep.
Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi lagi, pihak Polrestabes, Pemkot dan DPRD Kota Surabaya duduk bersama bonek dan perguruan pencak silat di Surabaya.
Dalam kegiatan tersebut, pihak kelompok suporter dan perguruan silat meminta ada kesekretariatan bersama di Surabaya.
“Kami akan bangun rumah pendekar dan suporter untuk menjadi tempat bersama,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengungkapkan, ada beberapa usulan baik untuk menjaga keamanan dan kondusivitas Surabaya dalam pertemuan itu.
Salah satunya membuat rumah kebangsaan untuk sekretariat mahasiswa. Rumah pendekar dan rumah Bonek untuk sekretariat perguruan pencak silat dan Bonek di Surabaya.
“Surabaya ini adalah miniatur Indonesia, usulan ini bagus untuk memfasilitasi berbagai keberagaman di Surabaya ini. Ini untuk bersama menjaga Surabaya tetap aman,” jelasnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
