Polri

Apa Kata Kapolri di Tengah Konsolidasi Angkatan Muda Muhammadiyah Malang ?

179
×

Apa Kata Kapolri di Tengah Konsolidasi Angkatan Muda Muhammadiyah Malang ?

Sebarkan artikel ini
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo

BERITABANGSA.COM– MALANG – Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara konsolidasi kebangsaan angkatan muda Muhammadiyah bertajuk “mewujudkan situasi kebangsaan yang damai, tenang, dan aman” di Malang, Jawa Timur, Rabu 7 September 2022.

Kapolri Sigit, berbicara tiga kekuatan besar yang dimiliki oleh negara Indonesia. Pertama, kepemimpinan Indonesia di dunia, memanfaatkan kekayaan alam Indonesia dan persatuan serta kesatuan rakyat Indonesia.

Scroll untuk melihat berita

Ditambahkan, pentingnya menjaga rasa persatuan dan kesatuan dari seluruh elemen bangsa Indonesia untuk tetap menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban serta tenang, aman dan damai. Sesuai tema kegiatan konsolidasi yang digelar oleh angkatan muda Muhammadiyah.

“Jadi persatuan, kesatuan, Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika itu tentunya harus menjadi napas di dalam hidup kita sehari-hari, tertanam di dalam jiwa sanubari kita dan itu tidak boleh tergantikan,” kata Kapolri.

Untuk tetap dalam koridor persatuan dan kesatuan, Kapolri mengajak bersama Muhammadiyah serta elemen lainnya dalam rangka melakukan moderasi beragama. Dengan begitu, Indonesia akan jauh dari kemunculan kelompok-kelompok intoleransi, radikalisme dan terorisme.

“Tentunya Polri melakukan berbagai macam upaya termasuk melakukan moderasi beragama. Karena itu, saya harapkan peran Muhammadiyah maupun Angkatan Muda Muhammadiyah, dan seluruh elemen bangsa lainnya untuk membantu dalam menyebarluaskan moderasi beragama dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ujar Mantan Kabareskrim Mabes Polri ini.

Lebih dalam, Listyo Sigit menekankan, banyak kelompok yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan Indonesia dengan upaya mengganti dasar negara Pancasila.

Namun, hal itu selalu gagal lantaran, elemen bangsa Indonesia memiliki tekad yang kuat untuk mempertahankan segala bentuk perbedaan sebagai kekuatan.

“Keberagaman menjadi kekuatan dan modal kita untuk bisa melakukan lompatan jauh. Sebaliknya kalau keberagaman mudah dipecah dan mudah disusupi dengan isu-isu, maka kita harus ingat perpecahan artinya membuat kita lemah dan disusupi kepentingan asing. Kepentingan negara-negara yang ingin kuasai apa yang kita miliki selama ini,” tandasnya .

Kemudian terkait kekuatan kepemimpinan Indonesia di dunia, Sigit memaparkan, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah Presidensi G-20.

Dalam hal ini, dapat dijadikan momentum untuk mengarahkan kebijakan politik dunia dan mendorong terciptanya perdamaian dunia serta membangun Indonesia yang sejahtera.

Dengan adanya posisi politik bebas aktif Indonesia, hal itu menurut Sigit bisa dijadikan momentum membawa perdamaian dunia, apalagi di tengah terjadinya konflik Rusia dan Ukraina. Mengingat, seluruh dunia termasuk Indonesia kini mulai merasakan dampak dari terjadinya perseteruan kedua bangsa tersebut.

Apabila hal itu tidak diantisipasi dan dijaga oleh seluruh elemen bangsa, kata Sigit, hal itu bisa mempengaruhi stabilitas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat. Hal itu yang harus dicegah.

“Awalnya kita anggap tidak mengganggu, tapi kemudian berlangsung panjang dan kita mulai terdampak, hampir di seluruh sektor baik petani, pengusaha bahkan masyarakat. Bicara lingkungan global, banyak hal yang perlu diperhatikan. Karena ada beberapa hal yang berdampak ke situasi di Indonesia, kalau kami biarkan akan berdampak ke hal-hal situasi kamtibmas,” papar Listyo Sigit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *