BERITABANGSA.COM-SURABAYA- DR Listiyono Santoso, Ketua Lembaga Pengembangan dan Kajian Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PWNU Jawa Timur, menegaskan bahwa pemuda NU harus mempersiapkan diri meningkatkan daya saing.
“Mau tidak mau para pemuda NU harus menyiapkan diri untuk menghadapi masa depan, karena pemuda akan berhadapan dengan bonus demografi. Dan saya lebih suka mendapatkan sebuah penelitian atau sebuah analisis,” tukasnya.
Kata dia analisis itu boleh salah, tapi tidak boleh bohong. Karena bisa jadi yang dianalisis kejadiannya menjadi berbeda, asalkan dalam menganalisis atau penelitian tidak melakukan sebuah kebohongan.
Sementara, Rijal Mumazziq Zionis sebelumnya, mengatakan negara Indonesia adalah buah perjuangan pemuda. Tetapi tidak semua pemuda menghasilkan buah perjuangan.
“Karena itu, tanggung jawab pemuda adalah melanjutkan warisan dari para leluhur NKRI yang begitu indah ini,” jelasnya.
“Sebagai pemuda, menggunakan medsos dan lainnya harus berhati-hati. Pemuda sering kali tertipu paham radikalisme melalui medsos,” imbuh Rijal.
Sekadar diketahui, Ranting GP Ansor Ampel, Kota Surabaya, dalam seminar Harlah NU ke-96 ini mengundang, Dr. Listiyono Santoso, Ketua Lakpesdam PWNU Jatim sekaligus Wakil Dekan 1 FIB Unair dan Rijal Mumazziq, selaku Rektor INAIFAS Jember serta Deputi Kaderisasi dan Dirosah PW Rijalul Ansor Jatim.
Pengurus Ranting Gerakan Pemuda Ansor Ampel, melalui Ketuanya, Imam Sholichun, mengatakan seminar kepemudaan kali ini memilih tema ‘Penguatan Gerakan Kepemudaan di Tengah Ancaman Radikalisme di Era Digital, Minggu (30/1/2022).