Pariwisata

Wow, Konjen Amerika Serikat Terpukau Lihat Museum Potehi Gudo Jombang

154
×

Wow, Konjen Amerika Serikat Terpukau Lihat Museum Potehi Gudo Jombang

Sebarkan artikel ini
Museum potehi
Tampak Konjen Amerika Serikat di Surabaya, ketika berkunjung ke Museum Potehi Gudo, Jombang. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – “Wow,” ucap Clint Shoemake, Deputi Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, saat melihat hasil kerajinan tangan wayang di Museum Potehi, Kecamatan Gudo, Kabupaten Jombang.

Dengan mimik kagum, ia mengaku senang dan tertarik melihat ratusan boneka karakter wayang potehi itu. Lantas, dia pun ngobrol dengan Toni Harsono, pendiri museum yang terletak di samping Klenteng Hong San Kiong Gudo, Jombang ini.

Scroll untuk melihat berita

Kedatangan atau kunjungan Clint Shoemake ke Jombang ini, tak seorang diri. Pada Kamis (22/12/22) pagi, ia tiba dengan ditemani salah satu stafnya.

“Unik dan menarik, bagus-bagus juga. Kami mengapresiasi keberadaan museum Potehi Gudo ini, mungkin bagi yang masih belum tahu, bisa menjumpai dan saling belajar pengetahuan seputar yang ada di sini,” jelasnya dalam bincang santai.

Singkat ia berharap, keberadaan museum Potehi tersebut terus dikenal masyarakat luas, mulai dari Jombang, luar daerah, luar Jawa, bahkan warga mancanegara.

Tak sekadar ketika melihat isi dalam museum Potehi Gudo saja yang membuatnya tertarik, Clint juga nampaknya kaget ketika melihat keberadaan pagar Klenteng Hong San Kiong Gudo Jombang.

Dalam hal ini, disampaikan Toni Harsono sebagai Ketua Yayasan Klenteng Hong San Kiong. Kata Toni, pagar tersebut sengaja dibangun rendah agar tetap dekat dengan masyarakat sebelahnya.

“Iya benar, Clint tadi sempat bertanya-tanya dan senang lihatnya ya ketika melihat keberadaan pagar di klenteng ini. Jadi benar, klenteng Gudo ini rendah dan keberadaannya begitu dekat dengan rakyat sekitar, kebanyakan Muslim-Jawa. Bagi saya kalau pagar yang tinggi, akan membuat klenteng ini berjarak dengan mereka. Dari dulu ya seperti ini,” ujar Toni.

Selain itu, lanjut Toni menjelaskan jika Clint mengaku telah lama mendengar keberadaan Klenteng Gudo tersebut. Termasuk kiprahnya dalam merawat keberagaman budaya dan agama.

Itu sebabnya ia tertarik mengenal lebih dekat. Kunjungan ini, menurutnya, akan semakin melengkapi pengetahuannya terkait Jombang secara lebih khusus dan Jawa Timur secara lebih luas.

Ia berharap kerjasama yang selama ini telah berjalan baik antara pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dapat terus dipertahankan. Tak lupa berharap, beberapa program di Kedutaan Amerika Serikat bisa menjadi awal yang bagus ke depannya.

“Sebelumnya kami sangat senang dengan kehadiran mereka ke sini. Saya merasa bangga ya, karena mereka mempunyai tujuan dan harapan yang bagus dari kunjungannya ini. Setelah melihat keberadaan klenteng ini, lanjut ke museum potehi,” paparnya.

Toni juga mengamini ucapan Clint, seputar keterlibatan Klenteng dalam upaya mempromosikan kehidupan multikultural di Jombang. Ia menyampaikan juga, cukup sering kegiatan lintas agama dan etnis yang berlangsung di Klenteng Gudo ini.

“Perayaan Haul Gus Dur, acara sahur keliling bu Sinta Nuriyah Wahid serta penguatan kapasitas aktifis lintas agama, sering dilakukan di sini. Klenteng terbuka untuk semuanya. Sementara kesenian di Museum Potehi itu, telah menjadi milik bersama. Milik Indonesia,” pungkasnya.

Pantauan di lokasi, dari awal kedatangan mereka sudah diterima dengan hangat. Berawal pertemuan di salah satu ruangan di Klenteng Hong San Kiong, Gudo Jombang. Di sana, mereka disediakan hidangan makanan legendaris.

Tak lama berselang, mereka langsung melihat ke tiap ruangan di salah satu Klenteng tertua di Jombang ini. Kemudian, mereka berpindah untuk melihat isi dalam keberadaan Museum Potehi yang letaknya sekitar 50 meter-an dari Klenteng Hong San Kiong itu.

Sementara itu, kunjungan mereka di Gudo, Jombang ini berlangsung selama hampir tiga jam an. Sebelum berpamitan, Clint diminta mencetak gambar telapak tangan untuk dipasang di dinding museum Potehi.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *