Kreatif

Mi Tebak, Inovasi 2 Mahasiswi Ubaya dari Tempe dan Daun Sengkubak

94
×

Mi Tebak, Inovasi 2 Mahasiswi Ubaya dari Tempe dan Daun Sengkubak

Sebarkan artikel ini
Victoria Diana Indah Lestari dan Audrey Layana Tjahyadi saat demonstrasi Mie Tebak

BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Dua mahasiswa program kekhususan bionutrisi dan inovasi pangan fakultas teknobiologi Universitas Surabaya menciptakan inovasi mi dari tempe dan daun sengkubak.

Inovasi ini diberi nama Mi Tebak. Memiliki kadar protein yang tinggi dari tempe serta rasa gurih yang khas dari daun sengkubak.

Scroll untuk melihat berita

Pembuatan mi tebak didemonstrasikan di teaching laboratorium pangan BB 04.02, gedung fakultas teknobiologi, kampus Ubaya Tenggilis, Jalan Raya Kalirungkut pukul 13.30-15.00 WIB.

Victoria Diana Indah Lestari dan Audrey Layana Tjahyadi mengungkapkan, ide ini terinsipirasi dari tingginya tingkat konsumsi mi di kalangan masyarakat Indonesia.

Data dari World Instant Noodles Association (WINA) menunjukkan Indonesia menjadi negara ke-2 terbesar tingkat konsumsi mi instan di dunia.

“Kami berdua juga suka makan mi. Oleh sebab itu, kami ingin membuat mi dari tempe dan daun sengkubak yang tinggi protein supaya lebih bergizi,” ujar Victoria selaku ketua tim.

Tempe dipilih menjadi bahan utama karena memiliki protein tinggi. Berdasarkan tabel komposisi pangan Indonesia 2017, kadar protein tempe kedelai murni mentah adalah sebesar 20,8 gram per 100 gram.

Mahasiswi lulusan SMA Katolik St.Louis 1 Surabaya itu mengatakan, protein tinggi didapatkan dari tempe yang diolah menjadi tepung komposit. Untuk meningkatkan cita rasa gurih, mi ditambahkan bubuk daun sengkubak.

Daun sengkubak atau daun kemangi imbo adalah daun yang banyak tumbuh di daerah perhutanan Kalimantan Barat. Daun dengan nama latin Pycharrhena cauliflora (Miers.) Daun ini biasa digunakan masyarakat suku Dayak sebagai penyedap alami masakan.

“Berdasarkan penelitian terdahulu, daun ini memiliki kandungan senyawa asam asetat, butyl ester (C16H12O2) dan beta citronellol (C10H20O) sehingga dapat menjadi pengganti MSG (Monosodium glutamate),” jelas Victoria.

Audrey menjelaskan bahwa kandungan protein pada mi berbahan 100% tepung terigu adalah sebesar 1,6%.

Sedangkan, mi tebak memiliki kandungan protein 4% lebih tinggi, yaitu sebesar 5,6%.

“Jadi dapat dikatakan apabila seseorang mengonsumsi mie tebak, ia juga akan mendapat tambahan protein yang lebih tinggi dibandingkan mengonsumsi mi biasa,” imbuh mahasiswi semester 8 itu.

Ia menambahkan, mi tebak dapat menjadi makanan pokok karena kandungan protein dalam tepung tempe.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *