Siapkan Bambu, Lem, Gambar dan Kertas
Sekira pukul 13.00 WIB, ruangan depan rumah Wiro berantakan. Aneka layangan berkarakter mainan, jadi pajangan di berbagai sudut ruangan. 3 karyawannya sibuk bekerja.
Sebelum produksi, Wiro menyiapkan bahan utama kain peles, bambu, lem, dan lain sebagainya. Pembuatannya diawali dari kain peles dengan varian warna, dipotong sesuai karakter layangan. Usai terbentuk, sejumlah kain berwarna ditempelkan.
Kemudian, bambu yang disiapkan dipotong-potong ukuran kecil. 3 bambu itu disambungkan hingga berbentuk layangan.
Jenis layangan beragam, mulai dari berwajah hantu, permainan anak, dan karakter superhero, spiderman.
“Ya.. produksi nya mirip membuat layangan biasa. Bedanya di bagian kain, warna, dan bentuk serta ukuran. Kalau soal pembuatannya bisa sebentar, bisa lama, menyesuaikan motif pemesanan. Kalau mudah ya cepat, kalau sulit ya mungkin paling 3 jam an prosesnya,” katanya.
Setiap harinya, Wiro dibantu 3 karyawannya mampu memproduksi 10 hingga 15 layangan karakter. Layangan diantar ke pelanggan dan sebagian dijual di rumahnya.
Tak main-main peminat layangan karakter usaha Wiro ini, sebab pembelinya ada yang dari luar negeri.
“Kalau soal pelanggan Alhamdulillah sudah meluas, dari luar daerah Jombang, Malang, Surabaya, hingga ke luar negeri seperti ke Malaysia,” bebernya.
Kata Wiro, ide bikin layangan karakter ini muncul dari hobi semasa kecil.
Wiro memiliki hobi bermain layangan karakter dan memiliki insiatif untuk membuatnya.
“Tahun 2000 lalu mencoba dengan tutorial You Tube. Alhamdulillah bisa banyak yang suka, pada 2001 lalu, saya memulai buka usaha produksi kerajinan layangan karakter ini. Alhanmdulillah sampai sekarang usaha ini masih bertahan dan berjalan lancar,” imbuhnya.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
