Keagamaan

Warga NU Butuh Literasi Wakaf Uang, di Indonesia Potensi Wakaf Uang 180 Triliun

116
×

Warga NU Butuh Literasi Wakaf Uang, di Indonesia Potensi Wakaf Uang 180 Triliun

Sebarkan artikel ini
Wakaf uang
Suasana saat resepsi puncak satu abad NU di Pasuruan

BERITABANGSA.ID – PASURUAN – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pasuruan menjadi tuan rumah agenda literasi wakaf yang digelar oleh Lembaga Wakaf Pengurus Besar NU.

Agenda ini adalah salah satu rangkaian resepsi puncak 100 tahun NU, di Hall Lantai 2 PCNU Kota Pasuruan, Sabtu (04/01/2023).

Scroll untuk melihat berita

Doktor KH Abdullah Shodiq selaku Wakil Rois Suriyah PCNU Kota Pasuruan mengatakan masih banyak masyarakat yang belum mengerti tentang fungsi wakaf.

Banyak yang memahami wakaf secara terbatas seolah wakaf itu hanya dalam bentuk tanah dan properti.

Padahal para ulama dahulu sudah memutuskan bahwa wakaf tidak hanya dalam konteks tanah dan bangunan tapi juga ‘mujmal’ menyeluruh termasuk wakaf dalam bentuk uang.

“Karena itu menjadi sangat penting agenda literasi wakaf ini dan perlu didukung agar masyarakat menjadi mengerti tentang pentingnya wakaf untuk kemaslahatan umat,” ujarnya.

Menurut Ketua Lembaga Wakaf PBNU KH Syaiful Munir, saat membuka acara, agenda literasi wakaf menyambut satu abad NU dilakukan secara maraton di beberapa titik di Jawa Timur.

Beberapa daerah tersebut adalah Pasuruan, Tulungagung, Probolinggo, Lamongan dan Malang.

KH Syaiful Munir menyebut selama ini warga Nahdliyin belum banyak bergerak dalam bidang wakaf, utamanya wakaf tentang uang.

Sehingga peran strategis itu banyak dimanfaatkan oleh kelompok lain yang manhaj dan fikrohnya berbeda dengan Nahdlatul Ulama.

Pihaknya dalam rakernas PBNU menyampaikan hasil temuan tentang cara mereka berkelompok dalam mengelola wakaf.

Banyak dana yang diterima banyak dipotong secara berjenjang sehingga yang disalurkan hanya sekitar 55 persen.

“Yang demikian itu di luar pakem ulama salafuna ash-salih,” tegasnya.

Kata KH Syaiful Munir, Lembaga Wakaf Nahdlatul Ulama saatnya bergerak serius mengelola potensi besar wakaf di Indonesia.

Terutama wakaf uang yang selama ini menjadi sasaran kelompok di luar Nahdlatul Ulama.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *