Kriminal

Polisi Ringkus Pelaku Ketiga Kasus Penganiayaan Pemuda di Sawah

67
×

Polisi Ringkus Pelaku Ketiga Kasus Penganiayaan Pemuda di Sawah

Sebarkan artikel ini
Pelaku ketiga
Tanpa perlawanan, D (mengenakan topi warna ungu) pelaku pengeroyokan dijemput oleh Kapolsek Balung AKP. Sunarto (kaos hitam) dari rumahnya di Desa Curahlele Kecamatan Balung

BERITABANGSA.COM – JEMBER – Lagi, polisi kembali meringkus pelaku penganiayaan pemuda di tengah sawah. Kali ini pelaku ketiga berinisial D, 25 tahun. Dia ikut terlibat mengeroyok Ahmadi, pemuda asal Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari, yang terluka parah di parit persawahan Dusun Krajan Lor Desa Gumelar Kecamatan Balung, Jumat 25 November 2022.

“Pelaku ketiga ini kami tangkap di rumahnya sendiri Desa Curahlele Kecamatan Balung,” ujar Kepala Polsek Balung, Ajun Komisaris Polisi Sunarto, Minggu 27 November 2022.

Scroll untuk melihat berita

AKP Sunarto menyebut, terdapat 3 orang pelaku yang mengeroyok Ahmadi. Mereka di antaranya IS, FH dan D, ketiganya sudah ditangkap polisi.

Sunarto menambahkan, kondisi korban, Ahmadi saat ini sedang koma, tak sadarkan diri, dirawat di RSD. Balung.

Diberitakan sebelumnya, Warga Dusun Krajan Lor Desa Gumelar Kecamatan Balung Jember dikagetkan dengan seorang pemuda yang terkapar di parit persawahan, Jumat, 25 November 2022.

Pemuda itu belakangan diketahui bernama Ahmadi, asal Desa Tisnogambar Kecamatan Bangsalsari.

Saat ditemukan, Ahmadi masih bernafas namun kondisinya cukup memprihatinkan, wajahnya penuh dengan darah dan memar seperti bekas pukulan.

Warga pun segera melaporkan penemuan ini kepada Bhabinkamtibmas setempat, yang kemudian dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Usut punya usut, korban ternyata korban pengeroyokan oleh teman-temannya sendiri.

Kapolsek Balung AKP. Sunarto menjelaskan, berdasarkan pengakuan para pelaku, mereka pesta minuman keras atau miras di rumah IS, Dusun Krajan Desa Gumelar.

Dalam pesta miras itu terdapat 4 orang pemuda, yaitu korban, kemudian IS, FH, D dan S.

“Mereka minum miras di rumah IS, kemudian mereka keluar dan jalan di tengah persawahan itu, sesampainya di Tugu Pancasila perbatasan Desa Curahlele dengan Desa Gumelar itu mereka duduk dan saling berbincang, tiba-tiba IS ini tersinggung dengan omongan korban dan lalu menghantamnya, FH dan D ikutan menghajar korban, sedangkan S tidak ikut menghajar melainkan dia diam saja melihat,” kata Sunarto.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *