Ekonomi dan Bisnis

UMKM Putar 574 Triliun di Masyarakat=61 Persen PDRB Nasional

51
×

UMKM Putar 574 Triliun di Masyarakat=61 Persen PDRB Nasional

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

BERITABANGSA.COM– SURABAYA– Sesuai data Kementerian UMKM RI, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 64 juta dengan kontribusi PDRB sebesar 61 persen atau senilai Rp574 triliun.

Nilai sangat signifikan. Sehingga dampaknya juga besar. UMKM menjadi salah satu motor penggerak ekonomi Indonesia.

Scroll untuk melihat berita

Begitulah ungkapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, yang terus mendukung agar UMKM Jatim naik kelas.

Salah satu yang ditekankan adalah literasi digital. Pegiat UMKM sudah naik kelas dan pemasaran produknya sudah harus berbasis digital.

Sesuai statement Jack Ma, founder Alibaba, pada 2030 UMKM di dunia 99% secara online dan 85 persen menggunakan e-commerce, maka literasi digital jadi kebutuhan mendesak..

Guna mendukung itu semua konsep Pentahelix collaboration antara pemerintah, dunia bisnis, komunitas, perguruan tinggi, media, dan sektor keuangan, menjadi kunci dalam pemberdayaan UMKM dan koperasi di Jawa Timur.

Ada lima aspek yang dijalankan yakni pemberdayaan, yaitu penguatan kelembagaan dan SDM, peningkatan kualitas produk, perluasan akses pembiayaan serta pemasaran.

Untuk pemasaran produk dan mendorong digitalisasi koperasi UMKM, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengajak sejumlah platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, Gojek, dan Grab. Bahkan mengajak Kampus UMKM Shopee Ekspor mendukung UPT Pelatihan Koperasi dan UKM di Malang.

“Jawa Timur ada kampus UMKM shopee dan satu batch bisa 40 orang. Sekali proses 3 bulan dan itu free of charge. Karena itu proses literasi digital dilakukan sangat detail bagaimana cara memotret, hingga diajarkan bagaimana live streaming cara memasarkan produk sistem managemen FIFO (first in first out) ,” urainya.

Selain itu, sertifikasi halal yang menjadi target nasional kata Gubernur Khofifah, melalui Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ada beberapa kendala.

Dengan literasi digital, Pemprov Jatim dibantu Bank Indonesia telah menyiapkan rumah kurasi untuk produk UMKM sehingga standar dan grade bisa diketahui.

Seperti yang dilakukan Bu Uly yang mengolah potensi sarang burung walet sampai eksport.

Salah satu produk UMKM, minuman sarang burung walet, Uly Sarojah menceritakan peran pemerintah membantu usahanya menjual minuman sarang burung walet.

Saat pandemi di Indonesia, Februari 2020, usaha fashion sepatunya gulung tikar.

Uly tak menyerah, namun dia melihat peluang menjual asupan produk minuman kesehatan. Setelah riset, ditemukan peluang mengolah minuman sarang burung walet.

“Saat itu banyak orang belum paham khasiatnya. Kami pun mulai melakukan penjualan,” ujarnya.

Kesulitan diakui muncul satu persatu. Mencari pasar. Belum ada perizinan. Kemasan belum menarik.

“Kita dibantu memenuhi izin legalitas, Nomor Induk Berusaha (NIB), dan market pasar,” akunya.

Pasca bertemu Bea Cukai Gresik, usahanya moncer. Dia bikin klinik ekspor, dibantu NIB izin pemasaran ke luar negeri. Hasilnya, Hongkong, Cina, Singapura dan Jepang tertarik akan produk minuman sarang burung walet.

“Melalui bisnis matching, buyer asal Hongkong tertarik produk kami. Oktober 2021, kami ekspor ke Hongkong senilai Rp800 Juta. Saat ini proses ke negara Jepang,” ujarnya.

Selain dibantu NIB ekspor, Uly mengaku ada beberapa hal yang dibantu Bea Cukai Gresik, yakni pengurusan BPOM dan meningkatkan kualitas produk.

“Packaging juga sangat mempengaruhi minat pembeli di Hongkong dan Alhamdulillah diterima oleh negara Hongkong,” ungkapnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *