BERITABANGSA.COM-SURABAYA– Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan program perlindungan sosial dampak inflasi dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM), di halaman Kantor Gubernur Jatim, Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Jumat (16/9).
Program perlidungan sosial ini dihadirkan guna meringankan beban masyarakat terdampak kenaikan harga BBM.
Programnya berupa pembiayaan untuk program perlindungan sosial ekonomi untuk mengantisipasi terjadinya inflasi pasca kenaikan harga BBM, akibat daya beli rakyat melemah.
Tentu saja bantalan sosial dan ekonomi ini bisa membangun semangat mewujudkan optimisme Jatim bangkit.
Skema pembiayaan ini digelontorkan Rp257 miliar. Ada berbagai program bantalan sosial dan perlindungan sosial yang diluncurkan. Semoga bisa menjadi penguat sektor yang terdampak.
Rincinya berupa Top Up Bantuan bagi Penerima Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp600.000 per orang untuk 4.000 orang sasaran dengan total bantuan Rp2,4 miliar.
Kemudian Bantuan Sosial bagi 24.271 Pengemudi/Ojek Konvensional maupun Online dengan nilai bantuan masing-masing sebesar Rp600.000. Total Bantuan untuk pengemudi ojek ini mencapai Rp14,562 miliar.
Selain itu, Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor bagi 34.917 Angkutan Umum terutama angkot sebesar Rp64,147 miliar.
Selain itu, dari Pemprov Jatim bagi 30.000 pelaku Usaha Mikro. Di mana tiap pelaku usaha mikro mendapat bantuan Rp600.000 atau total bantuan Rp18 miliar.
Selanjutnya Bantuan Sosial bagi 20.770 nelayan. Tiap nelayan mendapatkan Rp600.000. Khusus nelayan digelontor Rp12,462 miliar.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
