Ekonomi dan Bisnis

IPM Jatim 2022 Naik 0,61 poin Buktikan Apa ?

168
×

IPM Jatim 2022 Naik 0,61 poin Buktikan Apa ?

Sebarkan artikel ini
IPM Jatim
Khofifah optimis Jatim Bangkit

BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Kualitas sumberdaya manusia ditunjukkan dengan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Di Provinsi Jawa Timur IPM 2022 sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 72,75 atau mengalami kenaikan 0,61 poin atau 0,85 persen dibanding 2021 .

Scroll untuk melihat berita

Kenaikan ini terdorong oleh semua indikator pembentuk IPM Jatim, baik indeks kesehatan, indeks pendidikan, maupun indeks pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan. Termasuk Umur Harapan hidup (UHH) yang meningkat jadi 71,74 tahun lebih lama 0,36 tahun dibandingkan tahun sebelumnya yakmi 71,38 tahun.

Selanjutnya untuk indikator pendidikan, harapan lama sekolah (HLS) 2022 tercatat 13,37 tahun, lebih tinggi 0,01 tahun dibanding 2021, yaitu 13,36 tahun.

Sementara rerata lama sekolah 2022 mencapai 8,03 tahun, atau meningkat dibanding 2021 sebesar 7,88.

Sementara indikator pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan pada 2022 mencapai  Rp11.992.000 atau meningkat dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp11.707.000.

Peningkatan IPM Jatim tahun ini disambut baik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Menurutnya, hal ini menjadi gambaran terus bangkitnya berbagai sektor pasca pandemi Covid-19 dua tahun ini.

“Alhamdulillah meskipun pandemi Covid-19 masih melanda, tapi meningkatnya IPM Jatim ini menjadi penguat optimisme Jatim bangkit. Optimisme ini menjadi kekuatan dan semangat kita semua Insya Allah kita bisa bangkit lebih kuat lagi ke depan,” katanya di Grahadi, Jumat (18/11) .

Menurutnya, Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan IPM secara luas. Baik di sektor pendidikan, kesehatan, pendapatan perkapita, usia harapan hidup,  hingga mengurangi angka kemiskinan.

“Tentunya ini semua kita lakukan untuk mendorong Jawa Timur menjadi provinsi yang berkemajuan, berdaya saing, unggul, dan yang paling utama adalah kesejahteraan masyarakat meningkat,” katanya.

Lebih lanjut menurutnya, IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia, penduduk. IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu negara.

“IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya,” katanya.

“Untuk itu, peningkatan IPM Jatim ini menjadi salah satu gambaran keberhasilan proses pembangunan di Jatim. Dan tentunya ini merupakan sinergi dan kolaborasi berbagai pihak termasuk elemen strategis yang ada di Jatim khususnya para bupati/ walikota,” imbuhnya.

Selain angka IPM Provinsi Jatim meningkat, jumlah kabupaten/kota di Jatim yang status pembangunan manusianya tergolong tinggi semakin bertambah yakni sebanyak 22 kabupaten/kota. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu sebanyak 21 kabupaten/kota.

Tiga kabupaten/kota di Jatim dengan status pembangunan manusia sangat tinggi yaitu Kota Surabaya (82,74), Kota Malang (82,71), dan Kota Madiun (82,01). Selanjutnya, tiga kabupaten/kota dengan progres pembangunan manusia paling cepat yakni Banyuwangi (1,34 persen), Nganjuk (1,333 persen), dan Lumajang (1,331 persen).

Sedangkan tiga kabupaten/kota yang memerlukan perhatian dan dukungan dalam pembangunan manusianya adalah Lumajang (66,95), Bangkalan (65,05), dan Sampang (63,39).

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *