Ekonomi dan Bisnis

Gandeng OJK Regional IV, Ansor Jatim Serukan Jihad di Bidang Literasi Keuangan Digital

148
×

Gandeng OJK Regional IV, Ansor Jatim Serukan Jihad di Bidang Literasi Keuangan Digital

Sebarkan artikel ini
Literasi Digital
Tengah itu Kepala OJK Regional IV Bambang Mukti Riyadi dan Pimpinan Wilayah BNI Jatim Roy Wahyu Maulana, sebelah kiri Ketua PW Ansor Jatim Gus Syafiq Sauqi, sebelah kanan Wakil Ketua Bidang Siber dan IT Habib Mahdi Kherid

BERITABANGSA.COM-SURABAYA- Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda (PW GP) Ansor Jawa Timur (Jatim) menyerukan jihad di bidang literasi keuangan digital.

Seruan itu disampaikan Gus Syafiq Sauqi saat memberi sambutan di acara Konsolidasi Badan Siber bersama ratusan kader Pengurus Cabang (PC) Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Kamis-Jumat (15-16 Desember 2022) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur.

Scroll untuk melihat berita

Acara yang menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional IV Jawa Timur itu dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Kepala OJK Regional IV Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi dan Pimpinan Wilayah BNI Jatim Roy Wahyu Maulana.

Acara yang bekerjasama dengan OJK Regional IV Jawa Timur ini juga menunjuk Siber Ansor sebagai kader literasi keuangan digital guna membantu tugas OJK untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya secara digital.

Kepala OJK Regional IV Jawa Timur Bambang Mukti Riyadi dalam sambutannya mengatakan, bahwa generasi, khususnya generasi muda NU, harus memahami generasi media siber.

”Ansor adalah pilar NKRI, dan persaingan ekonomi dan digital harus diikuti, karena ini sangat penting sekali. Itulah kepentingan kami menggandeng Ansor khususnya dibidang Siber,” kata Bambang Mukti.

“Kurangnya pemahaman terhadap literasi digital ini, akan bisa memberi dampak negatif. Kita mempertahankan NKRI, ini jihad kita dibidang literasi digital dan keuangan,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menegaskan pentingnya peran pemuda, khususnya kader Ansor Jawa Timur untuk membuat akun media sosial yang membahas soal literasi keuangan.

”Tapi harus hati-hati, misal mempromosikan saham tertentu, lalu sahamnya turun, Anda bisa dituntut, karena ini ada aturannya,” kata Emil.

Emil melanjutkan, Ansor harus bersepakat kalau bermain media sosial di dunia digital, harus diniati sebagai menebar manfaat.

”Kita sama-sama sepakat kalau Siber Ansor ini bisa membuat channel beragam dan yang bisa memberi manfaat,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *