Ekonomi dan Bisnis

Distributor di Kota Probolinggo Kelimpungan, Stok Beras Minim Permintaan Tinggi

45
×

Distributor di Kota Probolinggo Kelimpungan, Stok Beras Minim Permintaan Tinggi

Sebarkan artikel ini
Stok Beras
Minim stok, harga beras makin tinggi dikhawatirkan oleh distributor di Kota Probolinggo terhadap daya beli konsumen

BERITABANGSA.ID – PROBOLINGGO – Ketersediaan kebutuhan pokok khususnya beras di tingkat distributor di Kota Probolinggo makin menipis. Kondisi ini, membuat sejumlah pedagang beras kelimpungan termasuk distributor. Akibatnya harga menjulang tinggi.

Salah satunya, gudang beras yang berada di Jalan Mastrip, Kedopok, Kota Probolinggo yang terlihat stok beras di bawah normal.

Jika biasanya stok beras sampai 300 ton, saat ini stok beras yang ada di gudang tak sampai 50 ton.

Menurut Didit Adi Wijaya, distributor beras ini mengatakan stok minim salah satu penyebabnya karena beberapa daerah alami gagal panen. Ia menilai stok beras yang minim sudah terjadi sudah dua mingguan ini.

“Beberapa faktor itu stok yang minim , apalagi sekarang masih musim tanam,” jelas Didit Rabu, (01/02/2023).

Selain itu masih kata Didit, ia yang biasa mengambil produksi padi di Pasuruan, ternyata beberapa petani alami gagal tanam karena banjir.

“Seperti di Pasuruan, beberapa petani mengalami gagal panen sehingga berpengaruh pada stok beras,” jelasnya.

Akibatnya, sejumlah beras baik kategori medium maupun premium mengalami kenaikan sekitar Rp2.000 hingga Rp3.000 per kilogram.

“Sedangkan permintaan di masyarakat begitu tinggi, misalnya jelas medium tentu kita tidak seperti biasanya menyanggupi,” ucapnya.

Atas hal ini, pihaknya berharap ada perhatian dari Pemerintah, khususnya Pemkot Probolinggo untuk mengatasi stok beras yang minim.

“Harapannya ada tindakan konkret dari pemerintah, khususnya Kota Probolinggo agar persoalan ini segera diatasi terlebih lagi beras sebagai kebutuhan pokok masyarakat,” harapnya.

Untuk beras medium misalnya, harganya Rp11 ribu per kilogram. Sedangkan premium ada yang sampai Rp 120 ribu per kilogram , sebelumnya hanya Rp100 ribu per kilogram.

Selain di Kota Probolinggo, beberapa daerah di Jatim juga mengalami kenaikan seperti Banyuwangi. Hal yang sama juga terjadi, karena disebabkan oleh gagal tanam karena faktor cuaca.

Begitu juga di Magetan, harga beras juga menjulang tinggi bahkan hingga jagung dijadikan makanan alternatif. Sementara menurut data BPS, komoditi beras menjadi penyumbang inflasi di beberapa daerah.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *