Ekonomi dan Bisnis

1000 Santri OPOP Digipreneur, Siap Cetak Santri Mandiri Digital Economy

103
×

1000 Santri OPOP Digipreneur, Siap Cetak Santri Mandiri Digital Economy

Sebarkan artikel ini
1000 Santri OPOP
Gubernur Khofifah, saat launching program 1000 santri OPOP digipreneur

BERITABANGSA.COM-SURABAYA- Program 1000 Santri One Pesantren One Product (OPOP) Digipreneur diluncurkan di Dyandra Convention Center, Surabaya, Kamis (22/12) malam.

Peluncuran 1000 Santri OPOP Digipreneur ini menjadi implementasi komitmen Pemprov Jatim mewujudkan kualitas pendidikan di Jatim, entrepreneurship pesantren.

Scroll untuk melihat berita

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, diwawancarai wartawan, mengatakan dengan 1000 Santri OPOP Digipreneur ini, akan mencetak generasi santri mandiri yang mampu menjawab tantangan di masa depan khususnya era ekonomi digital.

“Karena program ini akan mengawinkan potensi santri dengan potensi kewirausahaan. Sehinggaa ada multiplier effect,” lanjutnya.

Lebih lanjut mantan Menteri Sosial ini menegaskan program OPOP Digipreneur Santri Jatim akan menyiapkan melek digital internet. Sebab, teknologi jadi hal tak dipisahkan saat ini.

Prediksi Jack Ma, founder Alibaba, menyatakan 2030, pelaku UMKM dunia 99 persen akan bergerak akan dunia online. Sekitar 85 persennya akan transaksi jual beli lewat e-commerce.

“Jadi menguasai teknologi dan internet adalah sebuah keniscayaan. Ini menjadi starting point kita untuk menyiapkan 1000 santri OPOP untuk masuk pada digital entrepreneur. Kita sendiri harus membangun komitmen menyiapkan seluruh infrastruktur yang kita miliki untuk ini,” imbuh orang nomor satu Jatim itu.

Sejauh ini, pelatihan 1000 santri digipreneur sudah digelar di Kabupaten Banyuwangi dan Mojokerto, masing-masing 100 peserta.

Di sini para santri dibekali bimtek, agar memiliki keberanian, percaya diri, dan cakap untuk mendirikan usaha rintisan atau start up kewirausahaan.

Tidak hanya itu, para santri juga akan mendapatkan materi fundamental entrepreneur, fundamental digital marketing dan media, serta fundamental desain komunikasi visual.

“Targetnya adalah 10 SMK dalam 1 kabupaten. Yang menjadi challenge adalah santri ini unik. Mereka di pesantren tidak boleh membawa handphone dan tidak boleh pakai internet, maka kita akan cari format sekolah yang memiliki lab komputer,” tegasnya.

Pihaknya berharap program 1000 Santri OPOP Digipreneur ini, akan mempercepat kebangkitan Jawa Timur.

“Semoga peluncuran hari ini akan memberikan manfaat besar bagi pengembangan pendidikan entrepreneurship di kalangan pesantren di Jawa Timur,” pungkas  Khofifah.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *