Daerah

Warga Sudah Mengeluh Harga Beras di Pasar Jombang

94
×

Warga Sudah Mengeluh Harga Beras di Pasar Jombang

Sebarkan artikel ini
Pedagang
Salah satu pedagang beras di pasar Citra Niaga, Jombang

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Deru mesin kendaraan roda tiga bentor memecah keheningan pagi. Hawa dingin Jumat (16/9/2022) pukul 05.00 WIB, seolah menusuk tulang.

Kala itu, Sulami, kelahiran Kelurahan Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang ini berjalan santai menahan kantuk menuju Pasar Citra Niaga Jombang.

Scroll untuk melihat berita

Dengan sandal jepit khasnya, Sulami, 46 tahun, tak memedulikan lalu lalang kendaraan. Dia terus merangsek menuju kedai langganannya.

Di toko beras ini, Sulami, kaget. Beras kualitas medium, dia pegangi. Harganya sudah merangkak sejak pemerintah menaikkan harga BBM

“Berapa per kilogramnya beras ini, masih tetap 8 ribu kah,” ujar Sulami.

Pedagang menjawab sudah naik. Sulami hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala.

“Iya gimana Mas, kebutuhan pokok keluarga di rumah tiap harinya. Bayangkan, sejak BBM naik itu beras sudah naik 200 rupiah, sekarang naik 70- 1000 rupiah per kilo nya,” tuturnya.

Ibu tiga anak ini, sudah dua hari keliling pasar mencari harga beras murah.

“Kemarin sudah yang murah, tapi di pasar Jombang kota ini tidak ada. Rata-rata sudah naik semua. Padahal beras di rumah sudah menipis, sedangkan anak saya tiga masih sekolah semua. Gimana ya, masak kebutuhan pokok masyarakat kecil ini mau dinaikkan terus ke depannya,” kata Sulami.

Kendati dinilai makin mahal, tak membuat Sulami gagal kembali untuk membeli beras. Dengan wajah yang terlihat seakan terpaksa, Sulami jadi beli beras 3 kilogram yang harga per kilogramnya dibanderol Rp 9 ribu.

“Tetap tak beli, soalnya beras di rumah sudah sangat sedikit. Tapi tetap mengeluh, BBM naik, beras naik, bawang naik, kok semua masyarakat yang di bawah jadi korbannya pemerintah. Ya saya harap, bagaimana pemerintah bisa menstabilkan harga kebutuhan pokok atau pangan ini kembali,” imbuhnya memungkasi.

Usai membeli, Sulami terlihat langsung meninggalkan kawasan ini. Ia kembali berjalan kaki dengan membawa beras yang katanya mau pulang ke rumahnya, untuk memasak.

Masih di tempat yang sama, tak lama berselang toko pedagang beras sudah mulai terbuka. Salah satunya seperti yang terlihat salah satu toko pedagang beras di pasar ini, yakni Galih (48) warga Desa Mancar, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang.

Galih mengaku harga beras di pasaran cenderung alami kenaikan. Dari naik dengan kisaran Rp200, kian bertambah jadi Rp800 hingga Rp1000 per kilogramnya.

“Iya naik lagi sekarang, sudah sejak 2 hari lalu. Kalau kenaikan beras dari harga normal itu sudah sejak kurang lebih dua mingguan. Jadi normalnya awal itu Rp8 ribu per kilogramnya, sekarang sudah naik 700 sampai seribu rupiah, jadi sekarang kurang lebih seharga Rp 9 ribu per kilogramnya,” katanya.

Dampak dari kenaikan harga tersebut, dinilai sangat menimpanya. Betapa tidak dijelaskannya, pembeli atau pelanggan beras di lapaknya mengalami penurunan.

“Biasanya orang beli 7 sampai 10 kilo itu, sekarang turun jadi 2 sampai 5 kilogram. Itu pun kalau jadi, kadang orang-orang masih tawar-menawar gitu. Padahal kedepannya ini masih belum tah harganya, tapi menurut saya akan mengalami kenaikan lagi,” paparnya.

“Bukan karena BBM naik saja, kenaikan harga beras ini terjadi. Tapi juga dikarenakan pemasukan bahan pangan sekarang mengurang. Kalau harapannya kami, ya bagaimana bisa normal,” lanjutnya.

>>> klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *