Daerah

Warga di Jombang Keluhkan Kualitas Beras Bantuan, Rusak dan Bau

50
×

Warga di Jombang Keluhkan Kualitas Beras Bantuan, Rusak dan Bau

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi
Ilustrasi BPNT

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Salah seorang keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Jombang mengalami nasib nahas. Pasalnya, KPM di Dusun Menjono, Desa Keras, Kecamatan Diwek, Jombang ini menerima bantuan beras yang dinilai tidak layak.

Adalah Minarsih, namanya KPM yang mengeluhkan kualitas bantuan bahan pokok tersebut. Perempuan berusia 52 tahun ini mengaku beras bantuan program BPNT itu, kualitasnya buruk dan bau tidak sedap.

Scroll untuk melihat berita

Ia menceritakan jika, bantuan berupa beras, telur dan bawang putih itu didapat pada Selasa, (23/8/2022) siang. Awalnya mengaku senang, namun perasaan itu berubah ketika sampai di rumah dan hendak memasak.

Mengapa tidak, Minarsih mengaku jika warna beras tak sama seperti biasanya. Biasanya putih, terlihat ada warna yang kekuning-kuningan. Tak sekadar itu saja, beras itu baunya tidak sedap.

“Keluhannya cuma dari beras itu Mas, berasnya merah, hancur. Kalau telurnya bagus, bawang putihnya normal, cuma berasnya saja yang tidak bagus. Jadi ke depannya kalau bisa yang baik lah, itu kan untuk kesehatan kita juga,” ujar Minarsih kepada awak media pada, Rabu (24/8/2022) siang.

Kendati begitu, ia sempat memasak nasi dari beras bantuan yang didapat. Begitu direbus, bau tak sedap dari beras itu mulai tercium. Sehingga ia mengaku enggan untuk mengonsumsi beras bantuan program pemerintah melalui Kementerian Sosial itu.

“Biasanya gak begini, tapi tumben aja dapat beras seperti ini. Ya kalau dimasak bau gitu, bau apek dan rasanya tidak enak,” jelasnya saat ditemui di kediamannya.

Karena sudah kadung dimasak, ia mengaku jika beras tersebut diberikan kepada hewan peliharaannya. Menurutnya hal itu dilakukan, agar tidak terlalu membuang-buang rezeki yang didapat.

“Ya, sebagian (dikasih ke ayam, red). Sisa yang belum dimasak, ditaruh. Masih belum kepakai, mungkin nanti diganti. Tapi wes gimana lagi, berasnya kadung sudah kebuka,” katanya.

Sementara itu ia mengatakan, hal itu jadi pelajaran bagi pemerintah untuk lebih teliti saat menyalurkan bantuan. Di samping itu, ibu beranak dua ini mengharapkan bantuannya bisa diganti tunai.

“Ya ke depannya kalau ada bantuan lagi, bisa lebih baik lagi. Soalnya ini kan demi kesehatan mas. Tapi kalau bisa diganti uang gitu, hehe mungkin itu saja sih Mas,” imbuhnya.

Secara terpisah, nasib nahas itu juga menimpa terhadap Siti Fatimah salah satu KPM dusun setempat. Ibu rumah tangga ini menilai kualitas beras bantuan yang didapat, buruk atau tidak seperti biasanya, serta baunya menyengat.

“Berasnya saya dapat 15 kilo. Tapi berasnya buruk, kondisinya merah kekuning-kuningan dan baunya menyengat. Waktu dimasak, rasanya tidak enak pol,” tuturnya di kediamannya.

Singkat harapannya, agar beras yang dirasa buruk bisa diganti meski sudah mengurang. Sementara untuk ke depannya, ia mengharapkan bantuan yang didapat masyarakat bisa lebih baik kualitasnya.

“Ke depannya semoga lebih baik. Kalau ini kan tidak layak,” pungkasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan dan Jaminan Sosial (linjamsos) Dinas Sosial Kabupaten Jombang, Albarian Rista Gunarto enggan berkomentar soal adanya bantuan yang diresahkan masyarakat itu. Ia hanya menyebut jumlah KPM penerima di Dusun Menjono, Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang tersebut.

“Dusun Mejono ada 66 KPM, kalau soal itu ke Pak Kadinsos dulu Mas,” singkatnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *