Daerah

Sumringah, Putra Kepatihan Jombang Ikut Khitan Sultan Diarak Becak Hias

69
×

Sumringah, Putra Kepatihan Jombang Ikut Khitan Sultan Diarak Becak Hias

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Wajah sumringah terpancar dari salah satu putra Desa Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Arya Erlangga, 11, saat ikut program khitan sultan di kantor desa setempat, Minggu (17/7/2022) malam.

Betapa tidak, sebelum dikhitan, putra Desa Kepatihan ini diantar dari kediaman rumah ke kantor desa dengan becak motor (Bentor) yang dihias unik. Tak hanya itu, jemaah hadrah dari ranting NU Desa Kepatihan dan warga mengikutinya dari belakang.

Scroll untuk melihat berita

Begitu becak melaju, alunan selawat terdengar mengiringi perjalanan Arya menuju tempat khitan. Warga di seberang jalan dusun ini pun ikut menyaksikan, tidak luput sebagian warga yang mengiringi sembari mendokumentasikan.

Tak lama berselang, becak hias tiba di kantor Desa Kepatihan. Wajah Arya terlihat gembira. Dengan berpakaian Islami, Arya melempar senyuman sembari menapak menuju ruang khitan.

Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi menjelaskan, kegiatan khitan sultan massal itu sudah jadi kegiatan rutin. Terhitung sampai detik ini sudah berjalan 3 tahun.

“Kegiatan ini sifatnya tidak terjadwal, jadi manakala jika ada warga Desa Kepatihan yang mempunyai niat untuk khitan, maka keinginan mereka akan diakomodir pengurus ranting NU Desa Kepatihan. Jadi kegiatan ini dinamakan khitanan sultan, untuk menyemangati dan memotivasi anak-anak yang khitan,” ujar Erwin.

Jumlah anak tidak dibatasi. Bagi yang memiliki keberanian khitan, ada tiga putra Desa Kepatihan yang telah mengikuti program ini.

“Tidak dibatasi, anak-anak Desa Kepatihan yang berani, langsung kita layani. Kalau yang ikut khitan hari ini sama yang kemarin, kurang lebih ada tiga anak. Tapi tidak menutup kemungkinan sampai akhir tahun ini, jadi tidak tau. Soalnya seperti yang saya sampaikan tadi, kegiatan ini tidak terjadwal begitu,” jelasnya, di halaman kantor desa setempat.

Erwin memastikan anak Desa Kepatihan yang mengikuti khitan itu gratis. Selain itu mereka diberi pakaian baru.

“Semua gratis. Mulai dari khitan hingga sarung, dan pakaian baju takwa,” katanya.

Pihaknya berupaya agar program khitan sultan massal ini terus berlanjut. Selain itu, akan tercipta inovasi lain, salah satunya pernikahan massal.

“Harapannya tiada lain bagaimana program ini terus berjalan. Selain itu kami harap tidak sebatas khitanan massal, tapi juga nikah massal. Biar berinovasi, nanti kami akan koordinasi lebih lanjut,” bebernya.

“Jadi tidak menutup kemungkinan nanti bagi warga Desa Kepatihan yang masih belum resmi menikah secara negara, akan kami akomodir juga dengan menggelar pernikahan massal. Jadi kami akan terus berusaha, berinovasi, bagaimana membantu dan melayani masyarakat,” imbuhnya.

Pantauan di lokasi, proses khitan tak berlangsung lama. Sekitar setengah jam, proses khitan rampung. Arya, si bocah ini beranjak pulang, dengan menaiki becak hias lagi.

Arak-arakan dengan hadrah dan salawatan mengiringi Arya menuju ke kediamannya. Tiba di kediaman, Arya disambut senang dan meriah oleh keluarga dan tamu undangan setempat.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *