BERITABANGSA.COM-LUMAJANG – Gunung tertinggi di Jawa, Semeru, terus menyemburkan awan panas guguran (APG), sejak dini hari hingga siang ini. Akibatnya mendung tebal, hujan abu disertai rintik-rintik air hujan mulai menetes.
Dari lokasi pos pantau Gunung Semeru, sinar matahari tidak terlihat lagi. Kondisi hujan abu ini menghalangi pandangan mata.
“Kalau di Desa Oro Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo sudah hujan rintik-rintik, dan disertai hujan abu juga,” kata warga Desa Oro Oro Ombo, Dosi, Minggu (4/12/2022) via chat WhatsApp.
Menurut Dosi, sejumlah warga telah diungsikan ke lokasi lebih aman, seperti Balai Desa Oro Oro Ombo.
“Itu warga yang lokasi rumahnya terhitung sangat rawan, maka diungsikan. Namun yang masih salah posisi aman, mereka tidak mengungsi hanya berdiam di rumahnya masing-masing,” jelasnya lagi
Selain dari lokasi pos pantau, kondisi mendung gelap gulita seperti sore hari ini, juga nampak dari Kota Lumajang.
“Ini bukan mendung hujan biasa, mas. Ini adalah mendung karena abu erupsi Semeru sejak tadi pagi,” ujar Wati, warga Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang.
Selain itu, gemuruh petir juga terdengar samar-samar, karena akan menyebabkan hujan yang lebat.
“Semoga erupsi ini segera berakhir, karena hal ini akan menghambat kegiatan warga masyarakat yang akan melakukan aktivitas perekonomian di wilayahnya,” paparnya lagi.