Peristiwa

Renang di Sungai Brantas Jombang, 2 Pelajar Asal Mojokerto Hilang

47
×

Renang di Sungai Brantas Jombang, 2 Pelajar Asal Mojokerto Hilang

Sebarkan artikel ini
Dua PELAJAR
Tampak petugas BPBD Jombang saat melakukan penyisiran di permukaan sungai. Foto : (Jajang for Beritabangsa.com)

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Dua pelajar tenggelam di sungai Brantas Dusun Pulo Kunci, Desa Jombang, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang Kamis, (3/11/2022) siang.

Mereka adalah Mohamad Alfin (14) warga Desa Betro, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto dan Krisno (14) warga Desa Kedungwaru, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

Scroll untuk melihat berita

Stevie Maria Supervisor BPBD Jombang membenarkan informasi tersebut.

Kini pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jombang, sudah turun melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

“Iya benar, kalau detailnya jam berapa belum tahu, karena laporannya baru kami terima. Tapi mereka sudah sedang persiapan untuk melakukan operasi,” ujar Stevie Maria.

Upaya pencarian korban akan segera dilakukan sampai pukul 18.00 WIB. Sedikitnya dua unut perahu karet dan 12 personel BPBD Jombang dikerahkan.

“Kami akan jelaskan keseluruhan setelah ada observasi. Mereka akan melakukan penyisiran awal dulu di permukaan sungai, seperti manuver-manuver. Sambil melakukan pendataan,” tandasnya.

Secara terpisah, Kapolsek Kesamben AKP Achmad mengatakan waktu kejadian tenggelamnya kedua korban di sungai Brantas Jombang itu pukul 09.00 WIB.

Kapolsek Ahmad, menceritakan kronologi kejadiannya. Menurut saksi Exar Taditya (14) warga Kabupaten Mojokerto ini, sedang sekolah di SMPI Ibnu Sinna di Desa Kedungsari, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.

“Kemudian dijemput kedua temanya (korban Alvin dan Krisno, red). Selanjutnya berboncengan dengan mengendarai sepeda motor Suzuki Smash S- 6337-TG menuju dam karet di Dusun Pulo kunci, Kesamben,” katanya.

Berada di dam itu, kedua pelajar dikabarkan langsung turun ke sungai untuk mandi dan berenang. Sementara saksi Exar, tidak ikut mandi karena pergi membeli es.

Nahas, begitu saksi balik ke dam, dia tak lagi melihat kedua temannya. Dari itu saksi melaporkan kepada warga setempat dan dilanjutkan ke Mapolsek Kesamben.

“Kemudian kita mendatangi TKP, meminta keterangan saksi lalu menghubungi BPBD Jombang,” tuturnya.

Dugaan sementara kata Achmad, korban tenggelam karena terseret arus dan tidak mahir berenang.

“Penyebab kejadian itu karena terlalu derasnya arus sungai Brantas dan korban tidak bisa berenang,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *