Dalam pencarian saat ini disebutkan alami kendala dari kondisi debit air yang tinggi disertai arus yang dinilai begitu deras.
Dugaan awal dari keterangan saksi, korban bunuh diri di sungai lantaran frustasi. Korban pun mencari ketenangan, dengan cara menceburkan diri di sungai.
“Dugaan awalnya, korban ini frustasi karena alami konflik di rumah. Lalu ia mencari ketenangan, sampai bunuh diri dengan menceburkan diri ke sungai. Sampai saat ini, tim masih melakukan upaya pencarian terhadap korban,” pungkasnya.
Diduga Frustasi Soal Pilkades
Kapolsek Ngusikan AKP Soewono, mencari motif bunuh diri korban. Setelah memintai keterangan keluarganya, bahwa korban sudah 2 hari meninggalkan rumah.
Korban pergi ke Pasar Keboan dan menitipkan sepeda motor Honda Beat nopol L 3682 QBQ miliknya ke rumah perangkat desa setempat pada Sabtu (26/11/2022).
Kata Soewono, korban berjalan ke arah perahu tambangan di belakang Pasar Keboan. Di situ korban sempat terlihat linglung. Tidak lama setelah itu, korban menceburkan diri.
“Kelihatannya korban putus asa begitu. Setelah itu dia pergi ke sungai cuci tangan. Setelah itu kembali menemui saksi. Tidak lama, korban langsung lari cepat dan menceburkan diri ke sungai. Ya murni bunuh diri,” terangnya.
Soewono menduga, korban nekat bunuh diri lantaran ada masalah di rumahnya. Korban juga meninggalkan surat wasiat yang ditulisnya di secarik kertas.
Surat wasiat berisi permohonan maaf ke istri dan putrinya serta temannya itu disimpan di dalam jok motornya.
“Keterangan keluarga, korban tidak pulang waktu ada pemilihan kepala desa. Sepertinya korban ikut berjudi. Dia juga meninggalkan surat wasiat yang disimpan di jok motornya,” kata Soewono.
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com