Peristiwa

Balita Tewas Minum Sufor Belum Terungkap, si Ayah Ditangkap Polisi

106
×

Balita Tewas Minum Sufor Belum Terungkap, si Ayah Ditangkap Polisi

Sebarkan artikel ini
Balita
Petugas Puskesmas dan Tim Inafis saat evakuasi Jenazah bayi untuk dibawa ke RSUD Dr Soetomo

BERITABANGSA.COM-SURABAYA – Kasus bayi usia dua bulan yang tewas usai minum susu formula (Sufor) di Jalan Semolowaru Utara III Nomor 42, Kecamatan Sukolilo, Surabaya, Kamis (15/12/2022), meluas.

Jajaran Kepolisian Resort Surabaya menangkap Maryono, 45 tahun, sebagai tersangka, incest. Pelanggaran pasal asusila.
Dari hasil penyelidikan dia terbukti menyetubuhi anak kandungnya, hingga melahirkan bayi.

Ajun Komisaris Polisi Besar Mirzal Maulana Kepala Kesatuan Reserse Kriminal Kepolisian Resort Surabaya menjelaskan, Maryono berdalih sering dimarahi istrinya, sehingga nekat menyetubuhi anak kandungnya karena sakit hati pada istrinya

“Berdalih karena sakit hati kepada sang istri karena sering dimarahi,” ungkap Mirzal.

Akibat tidak ada keharmonisan dengan istri, Mariono, melampiaskan hasrat kepada anak kandungnya sendiri berinisial CNM, 20 tahun.

Maryono mengaku mulai tertarik kepada anak kandungnya setahun terakhir. Hingga saat kejadian nekat menerjang pagar susila. Dia, menyetubuhi CNN berkali-kali di malam hari.

“Pelaku melakukan aksi bejatnya kepada anak perempuan pertamanya, di saat semua tertidur,” terangnya.

Saat ini kasus ayah setubuhi anak kandungnya sendiri ini masih didalami pihak kepolisian dan minta keterangan saksi-saksi.

Diberitakan sebelumnya oleh beritabangsa.com, bayi SFA, berusia 2 bulan, ditemukan ibunya bernama Cyntia Nelga Mareti, 20 tahun, sudah tewas selang 15 menit, setelah minum susu formula.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Ridwan Mubarun, mengatakan berdasarkan keterangan keluarga korban, bayi tersebut meninggal sekitar pukul 05.00 WIB.

Ridwan menjelaskan, saat itu ibu bayi Cyntia Nelga Mareti, memberikan susu formula kepada anaknya. Kemudian, bayi itu ditinggal mandi.

“Kemudian orang tua mengetahui bayi tiba-tiba tidak bergerak dan keluarga melaporkan ke ketua RT, dan diteruskan menghubungi Puskesmas Menur untuk dilakukan pemeriksaan,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *