Daerah

Nurhadi, Komisi IX DPR-RI Soroti Tingginya Stunting

113
×

Nurhadi, Komisi IX DPR-RI Soroti Tingginya Stunting

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-BLITAR- Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Blitar, Herman Widodo, dan Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofi Hanik, sosialisasi bahaya stunting di Desa Sragi, Kecamatan Talun, Kabupaten Blitar, Senin (04/07/2022).

Legislator Nasdem ini menyoroti tingginya angka pernikahan dini di usia 15 – 17 tahun. Secara medis, melahirkan di usia dini berpotensi melahirkan bayi stunting.

Scroll untuk melihat berita

Maka dari itu, Nurhadi mengingatkan pentingnya perencanaan masa depan keluarga, melakukan pencegahan stunting, menikah di usia matang, serta mencegah pernikahan dini.

Caranya, membantu remaja sebagai calon dan pasangan suami istri dalam mengambil keputusan mewujudkan hak reproduksinya secara lebih bertanggung jawab.

“Pendewasaan usia perkawinan dengan kampanye usia ideal menikah 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki harus terus digalakkan. Ini menjadi salah satu substansi dalam pembinaan kepada remaja,” ujarnya.

Menurutnya, stunting selain karena masalah ekonomi, tidak terpenuhinya asupan bergizi bagi ibu hamil dan anak, juga karena adanya pernikahan dini.

Maka dari itu, dibutuhkan keterlibatan beberapa pihak seperti peran pemerintah daerah dengan melibatkan ulama, pemerintah desa, kader KB, dan orang tua.

“Beberapa pihak itu harus membantu membina para remaja agar menikah di usia ideal, usia ideal melahirkan, jumlah ideal anak serta jarak ideal kelahiran anak, dan penyuluhan kesehatan reproduksi,” kata Nurhadi saat diwawancari Beritabangsa.com.

Nurhadi menambahkan untuk mewujudkan generasi emas Indonesia dalam 10 atau 100 tahun ke depan. Pentingnya pengarahan, pencegahan, dan sosialisasi seperti ini yang melibatkan banyak pihak ini adalah upaya mewujudkan itu semua.

“Saya merasa ini harus segera diantisipasi dan dicegah jangan sampai stunting dan pernikahan dini ini semakin naik. Sehingga arah tujuan jangka panjang kita menuju Indonesia emas 100 tahun itu yakni menuju Indonesia yang sejahtera, bahagia, negara maju, negara besar itu bisa terwujud,” imbuhnya.

Selain dari itu, Dinas DP2KBP3A Kabupaten Blitar, Herman Widodo, mengatakan pentingnya sosialisasi, peran serta mitra kerja dan stakeholder dalam implementasi prioritas pembangunan keluarga melalui workshop, beberapa faktor penyebab terjadinya stunting.

“Dengan sosialisasi seperti ini, saya berterima kasih kepada Pak Nurhadi yang selalu mengadakan seperti ini. Saya berharap kegiatan seperti masyarakat bisa tahu bagaimana praktik pengasuhan yang baik, pengetahuan tentang kesehatan gizi yang baik, bagaimana memberi ASI yang baik, dan apa saja makanan pendamping ASI yang baik”, tambahnya.

Selanjutnya, Kepala BKKBN Provinsi Jawa Timur Sofi Hanik, terima kasih karena sudah terus mendukung kegiatan BKKBN dalam pencegahan stunting.

“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada bapak Nurhadi. Alhamdulillah di Kabupaten Blitar ini mengalami penurunan 14 persen dari 24,3 persen,” katanya.

Dalam sosialisasi kepada 200 peserta ini, Kepala Desa Sragi, Leni Puji Astuti mengapresiasi kegiatan pemahaman dan pencegahan stunting.

“Saya sangat mengapresiasi kepada Pak Nurhadi, Kepala BKKBN Jawa Timur dan Dinas DP2KBP3A Kabupaten Blitar sehingga ada pencerahan bahaya stunting,” katanya.

>>>ikuti berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *