Jawa Timur

PWNU Jatim Gelar Muskerwil, Saatnya Kebangkitan Ekonomi Umat

44
×

PWNU Jatim Gelar Muskerwil, Saatnya Kebangkitan Ekonomi Umat

Sebarkan artikel ini
Muskerwil

BERITABANGAA.COM-NGANJUK– Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur masa khidmat 2018-2023
menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) di Pondok Pesantren Mojosari, Desa Ngepeh, Kecamatan Loceret, Nganjuk, Sabtu (24/12/2022) malam.

Muskerwil kali ini, diikuti sebanyak 45 Cabang NU di Jatim, badan otonom dan lembaga di lingkungan PWNU Jawa Timur.

Scroll untuk melihat berita

NU optimis menjadi organisasi yang terus mampu membangun optimisme anggota, bangkit dan berkembang. Baik sosial, budaya, ekonomi maupun sektor strategis lainnya.

Potensi besar NU telah terbukti nyata di berbagai upaya kebangkitan ekonomi bagi Jawa Timur, utamanya bagi ekonomi umat.

NU juga memiliki kekuatan yang dikenal Nahdlotut Tujjar (kebangkitan para pedagang), Lembaga Perekonomian NU , Lembaga Pertanian NU dan inkubasi perekonomian lainnya.

Wakil Sekjen PBNU, Ahmad Muzakki, menyatakan kekagumannya terhadap kesolidan nyata di lingkungan PWNU Jatim.

Kebersatuan semacam ini sudah susah ditemui di wilayah lain di Indonesia.

“Baik jumlah atau lainnya, tidak bisa kita temukan di PWNU lain. Dari sinilah tentu harus kita dukung semua program PWNU Jatim bersifat nasional,” tukasnya.

Muskerwil dengan tema mendigdayakan Nahdatul Ulama menjemput abad ke dua menuju kebangkitan baru ini dihadiri tokoh nasional, yakni Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas.

Hadir pula Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang juga pengurus PBNU, Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Jatim Kusnadi, dan Ketua PWNU Jatim Marzuki Mustamar.

Khofifah Indar Parawansa, Ketua PP Muslinat NU, sekaligus Gubernur Jatim, menegaskan Pemprov Jatim bersama berbagai elemen strategis di Jawa Timur termashk NU optimis membangun komitmen memperkuat pembangunan di Jatim.

Pemprov Jatim, membutuhkan bimbingan dari para kiai NU, untuk sinergi memperkuat pesantren sebagai episentrum pembangunan di Jawa Timur, dengan ruh moderasi, toleransi, perdamaian dan kerukunan .

“Kami optimis NU bisa menjadi penguat payung kemitraan strategis pemerintah dalam menyukseskan program pembangunan yang ditetapkan. Terutama, program dalam pembinaan umat agar terbentuk sumberdaya manusia (SDM) Jawa Timur yang berkualitas, berkarakter dan berakhlak mulia,” ujarnya.

“Pemprov Jatim berseiring menjalankan kebijakan produksi dan distribusi barang dan jasa dalam jaringan one pesantren one product , hebitren yang dibuat dari pesantren,” tutur Gubernur Khofifah.

Pada 22 Desember 2022 Pemprov Jatim.baru meluncurkan 1000 santri OPOP (One Pesantren One Product) Digipreneur.

Hal ini seiring semua potensi kewirausahaan yang dimiliki oleh pesantren di Jawa Timur agar lebih produktif.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *