Jawa TimurTerkini

Proyek Listrik di Jembatan Suramadu, Tidak Penutupan Jalur Roda 2

60
×

Proyek Listrik di Jembatan Suramadu, Tidak Penutupan Jalur Roda 2

Sebarkan artikel ini

BERITABANGSA.COM-BANGKALAN – Pemasangan saluran kabel tegangan tinggi (SKTT) 150 KV di Jembatan Suramadu, dipastikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, tidak ada penutupan jalur roda 2, Kamis (14/7) sore.

Gubernur Khofifah dalam memantau proyek pengerjaan pasokan listrik SKTT di Jembatan Suramadu, Kedinding Bangkalan itu, menyatakan akses baik dari Surabaya maupun Bangkalan tidak ada penutupan bagi roda 2 .

Scroll untuk melihat berita

Pemasangan SKTT, diakui berdampak terhadap arus lalu lintas di jalur sepeda motor atau roda dua.

Namun selama pemasangan berlangsung, jalur roda 2 akan dialihkan ke jalur roda 4 secara bergantian selama 6 bulan.

“Dari Bangkalan ke Surabaya pada enam bulan pertama ini masih tetap memakai jalur roda 2.  Enam bulan pertama dialihkan ke badan jalan jembatan Suramadu itu jalur roda 2 dari arah Surabaya – Bangkalan,” tuturnya.

Demi keamanan, akan diberi pembatas, dan penerangan agar pengendara roda 2 bisa melintas Jembatan Suramadu di malam hari.

“Rencananya pengalihan jalur roda dua dimulai Selasa (19/7). Jadi selama 6 bulan pertama arah dari Surabaya-Bangkalan dialihkan jalur roda duanya ke akses badan jalan jembatan Suramadu. Kemudian 6 bulan berikutnya jalur Bangkalan-Surabaya. Masing masing konstruksi kanan dan kiri jembatan dilaksanakan total satu tahun,” terangnya.

Kata Khofifah, masyarakat Madura dan yang hendak akses ke Jembatan Suramadu diharap maklum jikalau ada pengerjaan pasokan daya listrik.

Pemasangan SKTT ini diperuntukkan untuk masyarakat Madura dengan pasokan suplai energi listrik demi pertumbuhan pembangunan dan ekonomi di Madura.

“Saat ini Madura disokong oleh 2 sirkuit yaitu SUTT 150 kV Ujung/Kenjeran- SKTT 150 kV Suramadu 1 & 2- SUTT 150 kV Bangkalan/Gilitimur. Kegiatan saat ini untuk mendukung tujuan di atas yakni memasang SKTT 150 kV Kedinding – TX Bangkalan sirkuit 3 dan 4. Sehingga total jika konstruksi selesai menjadi 2 kali lipat yaitu 600 kV ,” ungkapnya.

Khofifah optimis pemasangan SKTT ini rampung dan segera mendukung seluruh geliat aktivitas ekonomi, keagamaan, pesantren pesantren dan UMKM akan.

“Semua ini untuk kepentingan masyarakat Madura dan jika tersambung akan menghasilkan pasokan listrik dua kali lipat. Sektor ekonomi, pesantren, UMKM dan kehidupan keagamaan saya yakin bisa lebih maksimal semua bisa terkoneksi dengan baik,” terangnya.

“Jadi warga yang mengakses Jembatan Suramadu mohon bisa memaklumi bahwa PLN sedang bekerja untuk meningkatkan pasokan listrik di Madura,” lanjutnya.

Khofifah berharap, seluruh pengerjaan SKTT bisa cepat selesai dan seluruh masyarakat Madura dan Jawa Timur bisa mendapatkan manfaat dari peningkatan kapasitas pasokan listrik yang sedang dibangun.

Sementara itu, GM PLB UIP JBTN Muhammad Ramadhansyah menegaskan, pengerjaan proyek ini dipastikan tidak akan menutup jalan bagi pengguna roda dua.

“Namun pengguna roda dua akan dialihkan ke lajur roda empat yang sudah diberikan pembatas serta diberi penerangan jalan guna keselamatan,” ujarnya.

Dijelaskan skema pengerjaan proyek penambahan pasokan listrik ini akan menghabiskan waktu 6 bulan dan secara bertahap.

Tahap pertama 6 bulan di sisi Surabaya Bangkalan, dan tahap berikutnya 6 bulan di sisi ruas Bangkalan-Surabaya.

“Insyaallah pasokan listrik akan bertambah dua kali lipat dari sebelumnya. Sehingga sangat menguntungkan bagi industri yang akan tumbuh dan berkembang di wilayah madura,” tutupnya

Turut mendampingi, Kadis ESDM dan Kadishub Prov. Jatim bersama GM PLN UIP JBTB Muhammad Ramadhansyah dan GM PLN UID Jatim, Lasiran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *