Jawa Timur

HDI 2022, No One Left Behind

97
×

HDI 2022, No One Left Behind

Sebarkan artikel ini
HDI
Foto bersama Gubernur Khofifah dengan penyandang disabilitas

BERITABANGSA.COM-MALANG – Seluruh elemen di Provinsi Jawa Timur peduli disabilitas, bahkan pembangunan sudah lebih inklusif, berkelanjutan dan tidak ada yang tertinggal atau no one left behind.

Dalam pembangunan Jatim harus ada equal treatment atau peluang yang sama untuk memberi ruang, serta kesempatan yang sama kepada penyandang disabilitas.

Scroll untuk melihat berita

Artinya, ada apresiasi kepada mereka yang sudah memberikan kesempatan dan peluang berkarya bagi kawan-kawan disabilitas.

“No One Left Behind. Bahwa di dunia dan di negeri ini tidak boleh ada satupun yang tertinggal. Kesetaraan perlakuan harus diberikan kepada semua warga bangsa,” demikian diungkapkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Malang, dalam peringatan hari disabilitas Internasional (HDI) di Cemara Ballroom Malang, Kamis (8/12/2022).

Di Malang, Khofifah mengetahui sendiri bagaimana Polresta Kota Malang merekrut penyandang disabilitas sebagai konten kreator dan bagian Humas.

Kemudian Alfamart merekrut karyawan dari penyandang disabilitas dan Ketua Rumah Qur’an Sahabat Tuli Kediri sebagai Innovator Tuli Mengaji memberi aksesibilitas untuk mereka yang membutuhkan alat bantu agar bisa membaca huruf Alquran.

“Terima kasih kepada semuanya yang memiliki kontribusi luar biasa. Bahagiakan semua penyandang disabilitas, bahagiakan mereka yang berkebutuhan khusus dan layani mereka sebaik mungkin,” ujarnya.

Dia menambahkan peringatan HDI yang digelar di ujung berakhirnya pandemi Covid-19 ini menjadikan isu inklusivitas semakin bermakna.

Artinya, kebangkitan ekonomi gerak, dampak sosial psikologis diatasi, program pemulihan sosial ekonomi nasional optimis Jawa Timur Bangkit.

Pembangunan infrastruktur di Jatim telah merata menuju inklusi sosial, menyediakan fasilitas ramah disabilitas, layanan publik yang diakses kursi roda dan tanda-tanda yang bisa diakses disabilitas sensorik.

Di sektor pendidikan, seluruh sekolah di Jawa Timur telah menjadi sekolah inklusi.
Ke depan akan disediakan tenaga pendidik khusus untuk sekolah yang menerima siswa berkebutuhan khusus.

Di bidang kesehatan, termasuk perhatian luar biasa dalam vaksinasi khusus untuk disabilitas.

Dalam bidang hak sipil, seluruh disabilitas telah menuju kepemilikan KTP elektronik didatangi Dispendukcapil karena disabilitas berat kategori bed ridden (hanya terbaring di tempat tidur).

Pembangunan lnklusif Berkelanjutan di 2022 melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) Provinsi Jawa Timur senilai Rp14.400.000.000.

Sasarannya 4.000 penyandang disabilitas berat, untuk pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi peningkatan taraf kesejahteraan yang derajat disabilitasnya tidak dapat direhabilitasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *