Beritabangsa.com, Jombang – Deteksi dini pasien Covid dinilai lambat, jadi faktor tingginya kasus kematian akibat Covid di Jombang pada bulan Juli 2021. Tercatat, Kota Santri masuk 10 besar peringkat dengan sebaran kasus tertinggi di Jawa Timur.
Menanggapi hal ini, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab mengatakan, masalah utama yang sering terjadi di lapangan ialah rendahnya kesadaran masyarakat tentang deteksi dini Covid-19.
“Kabupaten Jombang pada bulan Juli 2021, angka kematian di Jatim mencapai peringkat 5 dan 9 untuk nasional,” ucapnya, Senin (9/8/2021).
Bupati mengimbau, supaya masyarakat tidak takut berobat. Menurutnya, saat ini masyarakat masih takut untuk berobat ketika dirinya merasakan sakit. Entah untuk berobat dan pergi ke rumah sakit, tes swab, vaksin.
“Lambatnya deteksi dini, akan sangat beresiko. Jika penanganan terlambat dan ketika sudah parah baru di rujuk ke rumah sakit akan sangat beresiko kemungkinan selamat juga menipis,” ujarnya.
Politisi PPP ini juga menyebut, dalam kondisi genting sekarang, yang dibutuhkan adalah kejujuran dan kesadaran bersama mengenai kondisi kesehatan masing-masing.
“Bagi masyarakat yang sakit dan menunjukan gejala Covid-19 segera menghubungi pihak kesehatan terdekat,” tambahnya.
Apalagi, fasilitas isolasi terpusat (isoter) juga sudah disiapkan bagi masyarakat yang mungkin mengalami gejala ringan Covid 19.
Lebih lanjut, dirinya mengira, salah satu penyebab kematian tinggi yaitu proses isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Sebab itu, kemungkinan tempat untuk isoman kurang mewadahi dari segi fasilitas kesehatan dan perawatannya. Sehingga pihaknya berharap, masyarakat tak perlu takut untuk menjalani isolasi terpusat (isoter) yang disediakan pemerintah di setiap kecamatan di Jombang.
“Di rumah sehat semua kebutuhan akan dipenuhi. Maka jangan takut untuk isoter dan jangan memaksakan diri untuk isoman,” ungkapnya.
Sebagai informasi, kasus kematian Covid-19 di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada bulan Juli 2021 sangat tinggi. Dari data yang dilangsir dari Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tercatat 566 orang meninggal, jumlah tersebut membuat Kabupaten Jombang masuk dalam 10 besar kasus kematian Covid-19 tertinggi. Tepatnya Kabupaten Jombang masuk dalam peringkat 9 Nasional.