Daerah

Cinta NKRI, Pejuang Pepera Ramses Ohee Layak Jadi Pahlawan Nasional

88
×

Cinta NKRI, Pejuang Pepera Ramses Ohee Layak Jadi Pahlawan Nasional

Sebarkan artikel ini
Ramses Ohee
Brigjen TNI J.O Sembiring bersama kerabat almarhum saat ziarah ke makam Tokoh Pejuang Pepera, Ramses Ohee

BERITABANGSA.COM-JAYAPURA – Tepat pada peringatan Hari Pahlawan, 10 November, Kamis, Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring melakukan ziarah ke makam Tokoh Pejuang Pepera, Ramses Ohee di Waena Kampung, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.

Ziarah Danrem kali ini, turut didampingi sejumlah kerabat dari Almarhum Ramses Ohee.

Dalam kesempatan itu, Danrem mengaku telah menganggap almarhum sebagai orang tua, senior, guru dan teman berdiskusi.

“Beliau banyak memberikan pencerahan kepada saya dan teman-teman yang bertugas di Papua terkait dengan sejarah Papua, dan yang saya liat adalah semangat beliau bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan serta untuk membangun tanah Papua yang begitu besar,” aku Danrem.

Melihat semangat dan komitmen almarhum semasa hidup itulah, maka di momen hari Pahlawan ini, Danrem JO menegaskan, Ramses Ohee layak diusulkan sebagai Pahlawan asal Papua.

Usulan ini bukan tanpa alasan mengingat bagaimana selama hidupnya, Ramses Ohee yang juga seorang Ondofolo atau kepala suku di Port Numbay, secara total membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Bumi Cenderawasih.

Bahkan, sebagai wujud kecintaannya terhadap NKRI, Ramses mendirikan organisasi yang diberi nama Barisan Merah Putih (BMP) yang bermarkas di Kota Jayapura. Organisasi ini berperan aktif untuk memberikan dukungan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Papua.

“Ramses Ohee, anak dari Korano atau Kepala Kampung Asey Besar Distrik Sentani Onder Afdelling Hollandia, Poroe Ohee dan ibu Orpa Pallo Yochu yang lebih dikenal sebagai tokoh pejuang Pepera 1969, telah banyak merasakan asam garam, pahitnya hidup dari jaman penjajahan, perjuangan, orde lama, orde baru, hingga kini masuk jaman reformasi,” ungkap Danrem.

Danrem mengingat kembali, Ramses Ohee juga bercerita bahwa ayahnya Poroe Ohee merupakan salah satu dari tiga pemuda Papua yang terlibat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bersama dengan Orpa Palo dari Sentani Jayapura dan Aitai Karubaba dari Ambai Serui.

Hal ini atas penunjukan Sultan Tidore, sebagai bukti bahwa Papua sudah menjadi bagian dari Kerajaan di Nusantara yaitu Tidore. Sesuai surat-surat di rumahnya. Ketiga pemuda Papua ini, kala itu bergabung bersama Jong Ambon.

Untuk mengenang salah satu pelaku sejarah Sumpah Pemuda, TNI membangunkan Tugu untuk mengabadikan nama Aitai Karubaba di Kampung Rondepi pulau Urfarari, Distrik Kepulauan Ambai, Serui.

Bahkan lanjut Danrem, sejarah mencatat bahwa upaya untuk menghadirkan adanya pengangkatan keanggotaan DPRP yang berasal dari Orang Asli Papua adalah lewat perjuangan yang dipimpin Ondoafi Ramses Ohee.

“Beliau ikut memperjuangkan hingga lahirnya 14 kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua dari jalur pengangkatan otonomi khusus (Otsus),” tuturnya.

Danrem menganggap sosok almarhum adalah teladan yang memiliki prinsip dan tekad. Apa yang dilakukan Ramses selama hidup memberi warna baru untuk sebuah perjuangan.

“Beliau sosok pejuang sejak Pepera dulu dan kami tidak meragukan upaya beliau dalam menjaga kedaulatan dan bingkai NKRI melalui caranya. Kami banyak belajar dari cara beliau mempertahankan komitmennya,” terangnya.

Sosok Ramses juga dikenal teguh dengan pendiriannya. Memiliki komitmen dan tidak mundur untuk kalimat negara kesatuan.

“Untuk itu, nama Ramses Ohee layak dimasukkan sebagai daftar pahlawan,” tegasnya lagi.

Disinggung terkait prosedur pengusulan ini, Danrem mengatakan tentunya harus melibatkan pemerintah daerah dan pihak-pihak terkait.

“Jadi bukan dari diri saya sendiri, tapi tentunya harus melibatkan pemerintah daerah, kami TNI dalam hal ini Kodam cenderawasih akan mendukung hal tersebut,” pungkas Danrem.

Sementara itu, Pengurus Dewan Presidium Masyarakat Adat Tabi Provinsi Papua, Ismael Isack Assa Mebri mengenang sosok almarhum semasa hidup.

Ia menyebut sebagai orang yang rendah hati dan mengayomi semua orang.

“Rendah hati, mengayomi semua orang, membela kebenaran,” ujarnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *