Daerah

BLUD Sumbang Kenaikan IPM dari Sektor Kesehatan

47
×

BLUD Sumbang Kenaikan IPM dari Sektor Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Dinkes
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lumajang dr Bayu Wibowo Ignasius

BERITABANGSA.COM-LUMAJANG – Keberadaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), dengan manajemen pengelolaan keuangan bidang Kesehatan dan regulasi yang baik ternyata mampu mendongkrak indeks pembangunan manusia (IPM) Lumajang 2022.

Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup. IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Scroll untuk melihat berita

Selama ini Pemerintah Kabupaten Lumajang dalam membuatkan regulasi pengelolaan keuangan di sektor kesehatan dengan sistem BLUD sudah berjalan baik, dan telah berjalan dua tahun ini.

Sistem BLUD di setiap Puskesmas sudah berjalan baik, dan bisa mendongkrak nilai IPM di 2022, mengingat kesehatan adalah satu poin dari tiga poin yang dinilai untuk meningkatkan IPM.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius, mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu menyamakan persepsi.

“Dengan persamaan persepsi itu, maka pengelolaan puskesmas melalui BLUD berjalan lebih baik lagi. Saat ini masih terbatas pada sistem pengelolaan keuangan dengan prinsip-prinsip BLUD, yang menjamin adanya fleksibilitas tata kelola keuangan,” kata dokter Bayu.

Bila ada perubahan kebutuhan keuangan akan adanya belanja, bisa dengan mudah dilakukan melalui perubahan RBA yang memungkinkan setiap bulan ada penyesuaian.

“Hal ini berbeda dengan non BLUD, di mana harus menunggu PAK atau DPA baru, berarti bisa tahun depan baru bisa dilakukan,” tambahnya.

Hal ini dikatakan Bayu, bisa menguntungkan puskesmas dalam pelayanan rawat jalan dan rawat inap, pun untuk biaya belanja obat, bahan medis habis pakai dan belanja makanan minuman pasien.

“Sementara ini puskesmas masih menggantungkan ada kapitasi BPJS dan biaya rawat inap pasien, untuk rawat jalan sebagian besar gratis, kecuali untuk tindakan tertentu, semisal gigi, IGD, rawat luka dan sebagainya,” imbuhnya.

Sedangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), untuk kesehatan unsurnya adalah usia harapan hidup (UHH), yang rata-rata lama usia untuk Kabupaten Lumajang, pada 2020, rata-rata 70.2 tahun dan 2021 rata-rata 71.4 tahun, ada kenaikan 1.2 tahun.

“Yang paling berpengaruh adalah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB),” paparnya.

Jadi meningkatnya derajat kesehatan dan IPM di Kabupaten Lumajang, selain BLUD, juga dari dampak upaya berbagai pihak untuk terus kampanye hidup sehat digaungkan, mulai dari ibu hamil, bayi, anak balita, remaja dan sampai lansia menjadi sasaran kegiatan promosi kesehatan dan pencegahan melalui upaya vaksinasi sejak bayi.

“Upaya pengobatan di faskes puskesmas dan RSUD dengan tata kelola BLUD, serta faskes swasta ada pengaruhnya namun relatif kecil,” ucapnya lagi.

Justru keberadaan BPJS, menurutnya sangat dominan dengan dukungan sistem pembayaran. Dulu orang kena penyakit kanker, gagal ginjal dan sakit berat lain, kalau miskin tidak mampu, dan tidak bisa berobat, bisa meninggal lebih dini.

Namun dengan adanya BPJS, orang miskin tidak mampu akan dibiayai negara dan BPJS mandiri. Semuanya bisa tertangani dengan lebih baik, sehingga masyarakat bisa memperoleh pelayanan optimal dan bisa ada peluang hidup lebih lama.

“Jadi antara puskesmas BLUD dan IPM agak susah irisannya atau hubungannya,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *