Beritabangsa.com, Sampang – Rasbiyeh (60) seorang janda tua yang tinggal di rumah reot atau rumah tidak layak huni (RTLH) di Dusun Burnih onjur, Desa Pajeruan, Kecamatan Kedungdung sangat membutuhkan uluran Pemkab Sampang.
Menurut pantauan Beritabangsa.com , Rasbiyeh seorang janda tua tinggal bersama putranya yang mempunyai cacat fisik. Sehari-harinya menjadi seorang tukang cuci piring di tetangga, dan menjual air minum.
Ironisnya, rumah reot tidak layak huni yang kondisinya sangat memprihatinkan. Jika musim hujan, tempat tidur yang terbuat dari bambu itu menjadi basah. Sebab hal itu diakibatkan dari banyaknya genteng yang bocor.
Selain itu listrik tidak ada. hanya dengan alat penerangan obor kecil, sehingga penerangan rumahnya kurang.
Rasbiyeh sudah lama ditinggal mati oleh suaminya, kira-kira sejak putranya masih kecil. Ia bekerja sebagai buruh serabutan, mulai dari tukang cuci piring di tetangganya dikala ada hajatan.
Ia juga menceritakan, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya, dia menjual air minum dan mengantarnya.
“Hasil upah dari mencuci piring dari tetangganya itu yang saya buat makan dalam keseharian,” ucap Rasbiyeh saat diwawancara.
“Upahnya, untuk satu jrigen air minum tidak mesti, terkadang dikasih Rp 5000 – 10.000. Sementara kalau mencuci piring dalam sehari terkadang dikasih lima puluh ribu sampai seratus ribu rupiah plus sembako,” jelasnya.
Sementara Mat hori putra dari Rasbiyeh yang mempunyai cacat fisik mengatakan dirinya menjadi tukang antar dagangan tetangganya yang berjualan.
“Upahnya sepuluh ribu rupiah ditambah makanan. Ya Alhamdulillah daripada nggak makan pak,” ucapnya.
Dirinya berharap semoga Pemkab Sampang memperhatikan orang-orang yang kurang mampu.
“Harapannya, Semoga pemerintah bisa memberi bantuan untuk merenovasi rumah sehingga menjadi rumah yang layak di tempati,” pungkasnya.