Berita Kampung

Keseruan Anak-anak di Jombang, Isi Liburan dengan Permainan Tradisional

132
×

Keseruan Anak-anak di Jombang, Isi Liburan dengan Permainan Tradisional

Sebarkan artikel ini
Permainan Tradisional
Tampak sejumlah anak-anak di Desa Munungkerep, Kabuh, Jombang, ketika mengisi waktu liburan dengan permainan tradisional. Foto : Faiz

BERITABANGSA.COM-JOMBANG – Anak-anak di Desa Munungkerep, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, memiliki cara tersendiri untuk mengisi libur panjangnya. Tepat di liburan Natal dan Tahun Baru ini, mereka lebih memilih bermain dengan alat permainan tradisional. Permainan ini sudah mulai banyak ditinggalkan anak sekarang.

Sedikitnya, ada 35 anak-anak pedesaan berkumpul, di sore itu. Di lahan pekarangan cukup luas itu, mereka memisahkan diri berkelompok. Sesuai jenis permainan yang diinginkan.

Scroll untuk melihat berita

Terdapat 4 jenis permainan tradisional yang dimainkan. Mulai dari main kelereng, gasing kayu (Kekean,Red Jawa), lompat tali, hingga angkleh.

Ridho (10) salah satu dari mereka me mengaku memilih mainan Kekean. Dia sengaja mengisi liburan dengan melupakan gadget.

Dia mengaku lebih senang bermain langsung dengan teman dengan mainan dari bahan kayu pete atau wali kukun itu.

“Iya aku lebih senang main Kekean daripada main game online. Saya sama teman-teman sudah biasa tiap sore ngumpul, main bareng di sini,” ujar Ridho, pelajar SD ini.

Kreativitas anak desa ini lumayan. Mainan Kekean itu mereka buat sendiri dari kayu pete. Bentuknya, disesuaikan keinginan.

Dengan bekal tali tampar kecil untuk dijadikan lilitan kumparannya, mereka sudah bisa bermain Kekean kayu. Sampai lupa waktu.

“Cara main Kekean itu dililit pakai tali. Setelah ada aba aba, Kekean dilempar agar berputar. Lawan harus membenturkan Kekean yang sedang berputar. Yang lama berputar dia yang menang,” katanya.

Tak sekadar permainan bocah laki-laki saja, di kampung ini juga terdapat permainan tradisional yang digemari bocah perempuan.

Semisal, belasan pelajar ini asik bermain Angkleh dan lompat tali.

Maritdza Adelia (11) memgaku permainan angkleh itu cukup sederhana. Hanya menggambar kotak dan memisahkannya. Maka setiap pemain diberi satu pecahan genteng.

“Ya setelah itu loncat-loncat ke depan sampai balik lagi, dengan memakai satu kaki. Terus mengambil genteng itu tadi dengan tangan satu,” ujarnya.

Setelah sampai di titik start kemudian melemparkan pecahan genteng dengan cara membelakangi. Kalau keluar garis gagal, kalau masuk kotak berarti lanjut.

Untuk permainan lompat tali, cukup merangkai karet gelang hingga memiliki panjang 4 meter an.

Permainannya cukup mudah, hanya lompat-lompat di tempat agar catatan tidak sampai tersentuh tali yang diputar oleh kedua temannya.

Salah satu pelajar kelas 6 SD ini mengaku senang, mengisi liburan dengan permainan tradisional. Ia me mengaku, permainan tersebut sering dilakukan kala liburan sekolah.

“Mengurangi main HP aja. Main kayak ginian lebih mengasyikkan. Tiap abis salat ashar, ngumpul main bareng,” pungkasnya.

>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *