BERITABANGSA.COM-KEDIRI- Empat organisasi profesi jurnalis dan wartawan di Kabupaten Kediri, menolak pernyataan media officer (MO) dan panitia pelaksana (Panpel) Persik Kediri terkait tindak kekerasan terhadap supporter Arema FC di laga Persik Kediri versus Arema FC, Sabtu (16/9/2022).
Pernyataan itu dinilai menyudutkan jurnalis. Untuk itu empat organisasi profesi yakni Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda, di Kediri dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya, membuat pernyataan sebagai berikut:
1. Jurnalis dan wartawan tidak mendukung tindakan kekerasan dalam sepak bola;
2. Organisasi profesi jurnalis dan wartawan yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Kediri, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Korda Kediri, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Surabaya memastikan pelaku bukan jurnalis atau wartawan;
3. Mendesak panitia pelaksana (panpel) dan media officer Persik Kediri menemukan pelaku dalam waktu 1×24 jam setelah rilis ini disampaikan dan mengumumkan hasilnya ke publik. Pelaku wajib memohon maaf ke semua pihak;
4. Menyayangkan press rilis yang dibuat media officer Persik yang menyebut ‘oknum media’ sebagai terduga pelaku kekerasan dan menuntut media officer menyampaikan permohonan maaf.
Ketua AJI Kediri: Danu Sukendro
Ketua PWI Perwakilan Kediri: Bambang Iswahyoedhi
Ketua IJTI Korda Kediri: Roma Duwi Juliandi
Ketua PFI Surabaya: Suryanto
>>> klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
