Daerah

1 Korban Tragedi Kanjuruhan Sembuh, Sebulan Jalani Perawatan

42
×

1 Korban Tragedi Kanjuruhan Sembuh, Sebulan Jalani Perawatan

Sebarkan artikel ini
korban kanjuruhan
Bupati Malang H. Sanusi (pakai peci hitam) didampiingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo (kiri, pakai kacamata) saat mengecek kondisi pasien sebelum pulang

BERITABANGSA.COM-MALANG – Satu pasien korban tragedi Kanjuruhan Vicky Hermansyah, 20, asal Sidoarjo dinyatakan sembuh.

Dia sudah diperbolehkan pulang. Korban dirawat intensif di Rumah Sakit’Kanjuruhan Malang, selama sebulan. Dia menjadi korban terakhir yang dirawat jalan

Scroll untuk melihat berita

Bupati Malang HM Sanusi didampingi Forkompimda Kabupaten Malang, menyaksikan pelepasan pasien di RS Kanjuruhan.

Menurutnya, pasien bernama Vicky berasal Sidoarjo telah dikoordinasikan dengan Puskemas.

“Sehingga perawatan medis dari Dinas Kesahatan Sidoarjo. Kami sampaikan pelepasan korban Kanjuruhan hari ini di RS Kanjuruhan adalah yang terakhir,” kata Abah Sanusi, Rabu (2/11/2022).

Untuk anggaran perawatan semua korban yang ada di Kabupaten Malang, kata Sanusi sudah ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Malang.

Sampai saat ini jumlah anggaran total sudah sekitar 900 juta telah dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Malang untuk korban Kanjuruhan.

Ini sudah dibagi untuk di RS yang menjadi tanggungan dari Pemerintah Kabupaten Malang sedangkan di RSSA ditanggung oleh Gubernur Jatim..

Sanusi menjelaskan, sampai saat ini rawat jalan masih dilayani oleh Pemkab Malang.

“Saya buka layanan mata dan gratis. Kita kerjasama dengan eye center Singosari dan Kepanjen,” jelas Bupati Malang.

Sementara itu, Direktur RSUD Kanjuruhan, Boby Prabowo mengungkapkan, korban Vicky terkena cidera otak berat.

Perawatan di RS Kanjuruhan secara intensif. Dia dipasangi ventilator selama 2 minggu di ICU. Kemudian dipindahkan ke ruang perawatan selama 2 minggu.

Jadi total pasien Vicky berada di RS Kanjuruhan selama 1 bulan dan berangsur baik.

“Untuk Vicky ini masih perlu pendampingan dari fisioterapi untuk kaki, tangan dan leher,” ujarnya.

Selain itu juga butuh pendampingan dari psikolog dan psikiater paska trauma.

“Pasien korban Kanjuruhan yang dirawat di sini rata-rata terkena hipoksi otaknya dan cidera otak,” ujarnya lagi.

Hal inilah yang menjadi penyebab pemulihan lama apalagi sempat terinfeksi paru-paru tetapi bisa di tangani dengan baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *