Risiko Kemiskinan Bertambah
Selain menjadikan inflasi naik, daya beli masyarakat juga akan berdampak atas kenaikan harga BBM yang terjadi, khususnya untuk kelas menengah ke bawah. Pasalnya sejumlah masyarakat selama ini mengonsumsi BBM subsidi dan jumlahnya cukup besar.
Mereka berisiko turun di bawah garis kemiskinan karena kenaikan harga BBM akan memicu terjadinya penyesuaian pada garis kemiskinan sebelumnya. Sebab mereka tidak dikategorikan orang miskin. Tapi garis kemiskinannya naik, mereka jadi orang miskin baru.
Beberapa hari setelah kenaikan harga bahan bakar minyak yang disubsidi oleh pemerintah, harga sejumlah komoditi pangan ikut naik. Komoditi pangan yang ikut mengalami kenaikan harga beberapa hari lalu adalah cabai rawit merah, cabai hijau, bawang putih, dan bawang merah.
Bukan hal yang tidak mungkin, harga komoditi pangan yang lain juga turut naik. Situasi semacam ini memang hal yang klasik dan sudah pernah terjadi sebelumnya. Kenaikan harga umumnya berasal dari biaya penanganan sebelum barang siap untuk dikonsumsi, salah satunya adalah biaya distribusi.
Oleh karena itu, lonjakan angka kemiskinan perkiraan angka kemiskinannya bisa menjadi 10 hingga 10,5 persen atau akan terjadi tambahan 1 sampai 1,3 juta orang miskin baru akibat inflasi tahun 2022 ini dan berpotensi menjadi naik lagi pada tahun 2023.
