4. Pemenuhan karakter pada anak
Membentuk karakter pada anak, harus disertai ilmu yang benar.
Ada ilmu logika, ilmu sugesti, sehingga terinstal di otak anak, harapannya membentuk karakter anak realistis dalam hidup.
Ada kisah dua teman saya yang memperlakukan anak-anaknya secara berbeda.
Teman saya A ketika anaknya bandel, misalnya mencoret tembok. Lalu dilarang dengan nada membentak. Ayo, diam.
Beda dengan teman B, si orangtua langsung datang memegang tangan anak dan berkata, ayo anak kreatif, anak sholeh, anak pinter, dirapikan dulu, anaknya bunda kan suka yang rapi.
Ada lagi kejadian dua orang anak, tetapi ternyata sugesti yang diberikan oleh orangtuanya berbeda.
Tidak sedikit orangtua belum menyadari bahwa semua ucapan mereka kepada anak adalah sugesti ke otak anak-anak kita.
Maka anak-anak termasuk kelompok manusia yang masih mudah menerima pengaruh.
Maka ucapan orangtua pasti membentuk karakter anak. Saat saya didatangi para orangtua yang mengeluh karakter anaknya, maka saya berikan saran atau sugesti kepada orang tuanya bukan ke anak.
Sebab yang membentuk karakter anak itu sejatinya adalah orang tuanya sendiri.
5. Pentingnya ilmu parenting
Mempelajari ilmu parenting sangat penting. Bahkan anak bisa diarahkan sejak kandungan.
Untuk membentuk anak-anak menjadi pribadi kreatif, berani dan memiliki nilai manfaat lebih, maka perlu kita saling belajar.
Karena pada dasarnya tidak ada sekolah menjadi orangtua, karena dari anaklah kita belajar menjadi orangtua.
(*) Penulis adalah Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak Kota Surabaya,
Koordinator PAUD Institute Jawa Timur dan
Owner Parenting Cangkru’an Surabaya Comunity
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya tanggung jawab penulis dan tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi beritabangsa.com
>>> Klik berita lainnya di news google beritabangsa.com
